Mentan SYL Sebut Stok Beras Aman, Tak Perlu Impor

surabayapagi.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

SURABAYAPAGI.COM, Kolaka Timur - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan stok beras aman karena adanya panen raya di sejumlah daerah. Sehingga, menurutnya, Indonesia tidak perlu impor beras.

"Semua sudah panen. Semua sudah kelebihan pasokan (beras). Terus pertanyaannya, impor untuk apa?" kata Mentan SYL di sela melakukan panen raya  di Desa Gunung Jaya, Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Minggu (6/11/2022).

Ia menekankan saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah mempunyai stok pangan yang cukup.

"Oleh karena itu kalau tadi pertanyaannya masih perlukah impor? Saya kira kita enggak. Gila lah untuk mengatakan masih perlu impor sementara panen rakyat, siapa nanti yang beli," ujarnya.

Mentan SYL menjelaskan dengan kondisi stok beras yang aman, maka dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meski begitu ia mengajak agar dalam membeli beras petani tidak dipersoalkan jika harganya lumayan mahal.

"Dan kalau memang buatan dari Indonesia dari rakyat Indonesia mungkin agak lebih mahal dikit nggak papa juga, itu kata presiden. Membantu rakyat lah kira-kira begitu," ecapnya.

Saat ini, lumbung beras di Indonesia bertambah, yaitu dari sembilan provinsi menjadi 15 provinsi. Namun, ia tidak merinci daerah mana saja yang dimaksud. Yang pasti, Sulawesi Tenggara akan menjadi bagian dari lumbung pangan di kawasan Timur Indonesia.

Sedangkan daerah sortir atau daerah merah sudah tidak banyak, hanya tersisa beberapa daerah di Papua dan Riau. Itu pun, Riau karena lebih banyak mengembangkan tanaman sawit dan karet.

"Sekarang daerah kuning sudah bisa swasembada, tetapi belum berkontribusi. Itu kira-kira ada 10-11 daerah. Artinya, dia sendiri sudah bisa tetapi belum kontribusi pada surplus kita," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan bahwa saat ini daerahnya secara umum dalam keadaan surplus beras. Namun, ia mengaku bahwa pihaknya belum berencana melakukan ekspor

"Tentunya ada rencana untuk ekspor ke negara yang kira-kira membutuhkan itu, tapi sementara bagaimana kita mengatasi kebutuhan nasional dulu," tuturnya. 

Menurut Ali, kebutuhan pangan nasional sangat penting dan menjadi prioritas guna mengendalikan inflasi ke depan. "Jadi, kita harus cegah itu (inflasi)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ali menambahkan, Sulawesi Tenggara sudah mencanangkan areal untuk menjadi lumbung padi penyuplai beras untuk Indonesia. klk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru