Omzet UMKM di Pelabuhan Tanjung Perak Turun 80 Persen Selama PPKM

surabayapagi.com
Gerai UMKM di Pelabuhan Tanjung Perak yang memilih tutup akibat merugi. SP/Semmy Mantolas

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Omzet usaha mikro kecil menengah (UMKM) di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak, mengalami penurunan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Tak tanggung-tanggung, penurunan omzet tersebut hingga mencapai 80 persen dari biasanya. Bu Yuli (56) salah satu pedagang mengaku, rata-rata pendapatannya selama sehari tak kurang dari Rp250 ribu.

Baca juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

Padahal sebelum pemberlakuan PPKM, kendati masih pandemi covid-19, dirinya masih mendulang omzet hingga Rp 1 juta per hari.

"Dapat segitu pun sudah alhamdulillah, kemarin malah hanya 120 (ribu) mas," kata Yuli kepada Surabaya Pagi, Kamis (26/08/2021).

Saat PPKM darurat di tanggal 3 Juli lalu, dirinya bahkan memilih menutup lapaknya, akibat adanya aturan yang melarang pengunjung makan di tempat. Bagi pedagang yang melayani makan di tempat, diberikan sanksi berupa teguran keras kepada pedagang.

"Saya itu sampe malu mas, dimarah-marahin sama petugas patroli. Ya akhirnya terpaksa saya tutup warung mas," katanya.

Baca juga: Pemkab Bangkalan Kurasi Promosi Dagang 20 UMKM

Dari pantauan Surabaya Pagi di lapangan, dari 24 gerai UMKM di dalam Pelabuhan Tanjung Perak, hanya sekitar 13 gerai yang memilih membuka lapaknya. Sementara gerai yang lain memilih untuk tutup.

"Ya mungkin karena mereka pikir, kalau buka pun sama saja rugi. Mending tutup dan jualan di tempat lain," ucapnya.

Tak hanya pelaku UMKM kuliner, Mustakim pedagang tikar pun ikut mengeluh terkait penurunan omzet. Selama PPKM, jumlah penumpang kapal laut yang berangkat semakin menurun. Alhasil, tikar yang biasa dijual pun tak laku.

Baca juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

"Sekarang malam gak ada penumpang, padahal dulu rame sekali mas. Sehari bisa 10 tikar laku mas. Sekarang, laku satu sudah bersyukur kita mas," kata Mustakim.

Harga tikar yang dijual Mustakim pun beragam tergantung ukuran. Untuk ukuran kecil, ia melepasnya dengan harga Rp 20 ribu dan ukuran besar Rp 30 ribu. 

"Ini saya jual 10 ribu sekarang, gak ada yang beli mas. Pokoknya rugi kita sekarang," ucapnya.sem

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru