Pemkab Ponorogo Ingin Tumbuhkan Ekonomi Lewat Budaya dan Ekonomi Kreatif

surabayapagi.com
Pemkab Ponorogo saat membahas persoalan Ponorogo sebagai Kota Kreatif. Foto: Pemkab Ponorogo.

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menginginkan sektor budaya dan ekonomi kreatif mampu menumbuhkan perekonomian wilayah setempat. Pasalnya, potensi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo tidak bergantung pada industri.

"Di kabupaten Ponorogo hampir tidak ada industri dengan skala sedang dan besar. Ini berbeda dengan daerah lainnya. Misalnya PAD Kabupaten Mojokerto, setidaknya 70 persen berasal dari industri. Mengingat di Ngoro Mojokerto ada kawasan industri," kata Sekretaris Menko Bidang Perekonomian Ponorogo Susiwiyono Moegiarso, Minggu (14/5/2023).

Selain itu, lanjut Susiwiyono, Ponorogo juga tidak memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan tempatnya yang seperti terisolir. Maka dari itu, sangat sulit untuk mengandalkan pendapatan asli daerah di Kabupaten Ponorogo jika mengandalkan industri dan sumber daya alam.

Sementara itu, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda & Olahraga (Budparpora) Kabupaten Ponorogo yang bekerjasama dengan UNIDA Gontor, juga merekomendasikan agar Pemkab Ponorogo menumbuhkan perekonomian berbasis budaya dan ekonomi kreatif.

Oleh sebab itu, Pemkab Ponorogo mengikuti Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) yang diselenggarakan oleh Kementrian Parekraf sejak Maret 2022.

“Alhamdulillah pada penghujung Desember 2022 yang lalu, Pemkab Ponorogo ditetapkan oleh Kementrian Parekraf masuk menjadi KaTa (Kabupaten Kota) Kreatif Indonesia,” ujar Kepala Dinas Budparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi.

Sehingga, berdasarkan data tersebut, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menganggap Ponorogo akan sulit menumbuhkan perekonomian jika hanya mengandalkan sektor industri.

"Ponorogo itu bawaan bayinya memang sulit menumbuhkan ekonomi jika mengandalkan industri dan sumber daya alam. Di sisi lain Ponorogo juga berjarak 1 jam dari exit toll Madiun serta berjarak 3 jam perjalanan dari bandara Adi Sumarmo Solo," ungkap Sugiri.

Bupati yang akrab disapa Kang Giri itu menambahkan, saat ini Ponorogo sedang berjuang untuk ditetapkan menjadi UNESCO Creative Cities Network (jejaring kota kreatif UNESCO) di kategori craft & folk arts (kerajinan & seni pertunjukan rakyat).

"Makanya kami mohon doa dari seluruh masyarakat Ponorogo maupun diaspora Ponorogo dari dalam maupun luar negeri," harapnya.

Di samping itu, Koordinator Tim Asistensi Hamy Wahjunianto menyatakan, dengan ditetapkannya Ponorogo sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN), maka hal itu akan membuka banyak peluang.

“Satu di antaranya adalah Pemkab Ponorogo berkesempatan luas untuk mempromosikan seni budaya, kuliner, destinasi wisata, dan ekonomi kreatif ke 295 kota dari 90 negara. Dengan demikian diharapkan wisatawan dalam dan luar negeri semakin banyak yang akan mengunjungi Ponorogo,” terang Hamy. pnr

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru