Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly Jadi Sentra UKM

surabayapagi.com
Pengki Pembina Rumah Batik menyelesaikan canting pada kain batik di Rumah Batik, Kota Surabaya, Jawa Timur. SP/Patrik Cahyo

SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Penutupan Eks Lokalisasi Dolly sejak tujuh tahun silam di kawasan Putat Jaya Surabaya mengalami banyak perubahan terutama dalam produktifitas masyarakat sekitar. Hadirnya Rumah Batik binaan Pemerintah Kota Surabaya yang berada di Putat Jaya 8 B sebagai wadah pelatihan bagi warga maupun wisatawan mengenai membatik.

Pembina Rumah Batik, Pengki menjelaskan bahwa setelah penutupan lokalisasi ditetapkan Rumah Batik sebagai tempat belajar untuk pelatihan membatik bagi warga di Putat Jaya. Seiring berjalannya waktu respon warga kota Surabaya meningkat sehingga Rumah batik menarik minat warga di luar Putat Jaya.

“Pertama warga yang terdampak penutupan eks dolly diharapkan mendapatkan ketrampilan dalam membatik. Setelah bisa membatik bisa memproduksi sendiri dengan harapan meningkatkan pendapatan,” ungkapnya, Kamis (20/5/2021).

Rumah Batik  merupakan UKM binaan Pemkot Surabaya, awalnya didirikan pada 2016 merupakan sarana belajar serta observasi bagi warga tanpa dipungut biaya. “Pelatihan membatik disini dibina mulai dari nol hingga bisa memproduksi mandiri. Untuk konsultasi kesulitan bisa dilakukan di Rumah Batik dan fasilitas juga disediakan lengkap,” jelasnya.

Rumah Batik satu - satunya yang ada di Indonesia yang mewadahi pelatihan dan pembinaan bagi warga sampai bisa. Biasanya Rumah Batik dimiliki oleh perorangan. “Mereka yang sudah mandiri, bisa memproduksi dirumah masing – masing kecuali ada kendala baru ke Rumah Batik,” ungkapnya.

Pengki mengatakan kampung Jarak cukup produktif menjadi sentra UKM sehingga meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut.

“Warga binaan yang sudah mandiri juga mampu membuka lapangan pekerjaan guna meningkatkan penghasilan dan produksi membatik,”pungkasnya.

Tidak hanya berfokus pada membatik, di tempat ini juga ada pelatihan untuk mengelola kain kreatif, seperti jumbutan, shibori, eco print, sulam pita dan lukis.

Dengan kehadiran Rumah Batik tersebut diharapkan warga yang sudah belajar di rumah batik dapat menjadi pengusaha batik secara mandiri. Pa

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru