Pasar Ilegal di Jalan Manikam Sumenep, Pemerintah Harus Sikapi Serius

surabayapagi.com
RB. Faisol Sadamih Ketua Indonesia Lanyalla center (ILC) Kab. Sumenep (SP/ Ainur Rahman)

SURABAYA PAGI, Sumenep - Belum ada titik terang pengelolaan pasar di Jalan Manikam Kota Sumenep, terus di soal. Ketua Indonesia Lanyalla Center (ILC) Kab. Sumenep, RB. Ahmad Faisol Sadamih mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi terkait ketidakseriusan Pemerintah Sumenep dalam sistem penataan dan pengelolaan pasar rakyat.

"Masalah pasar ilegal itu seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah, karena akses jalan dan sangat mengganggu pengendara lewat" katanya kepada surabaya pagi, Rabu (8/9).

Baca juga: Aktivis Pertanyakan Keberadaan Pasar Liar di Sumenep

Menurut Faisol, Kelurahan Bangselok itu mengaku sudah melimpahkan pengelolaan pasar tersebut kepada Disperindag, sementara Disperindag mengakui jika pasar di Jalan Manikam tersebut tidak termasuk binaannya.

" Lalu kedua pemerintahan ini jelas-jelas tidak mengakui sistem pengelolaan pasar tersebut, maka langkah Satpol PP Sumenep, seharusnya ambil sikap, sebagai penegak Perda di Kabupaten Sumenep" Jelasnya

Baca juga: Komentar Kelurahan Bangselok Tentang Pasar Manikam

Bahkan, kata Faisol, Anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Ach. Juhari S.Ag, kemarin menyatakan kesiapannya mengawal aspirasi dan keluhan masyarakat untuk mendesak pemerintah Kabupaten Sumenep agar dilakukan penertiban, hanya saja menunggu instruksi dari masyarakat. (red)

"Ini pasar Ilegal dan belum jelas pengelolanya, tapi tetap dibiarkan, seharusnya ditertibkan, karena keberadaannya sangat mengganggu lalu lalang pengendara yang melintas menuju jalan protokol," jelasnya.

Baca juga: Dukungan terkait Penindakan Pasar Manikam di Kota Sumenep Terus Bermunculan

Terkait beberapa pemberitaan yang dilansir media ini, Kasatpol PP Kabupaten Sumenep, Purwo Edi Prasetya memilih bungkam dan tidak merespon pemberitaan mengenai pasar Ilegal di Jalan Manikam tersebut. Berkali-kali dihubungi via whatsapp pribadinya pesan hanya dibaca dan tidak direspon. ( ar)

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru