SURABAYAPAGI.COM, Cheshire –Mantan petinju Tyson bertekad melawan juara kelas berat usai lama pensiun dari olahraga tinju. Bahkan, ia menjanjikan bayaran senilai 500 juta pound atau setara Rp9,7 triliun.
Hal itu diungkapkan oleh juara tinju kelas berat WBC, Tyson Fury. Fury mengaku mendapat panggilan telepon dari Mike Tyson untuk membicarakan duel. Kedua pihak, lanjutnya, bahkan telah bertemu di Zoom untuk membicarakan detail kontrak pertarungan.
Baca juga: Mike Tyson Kembali ke Ring, Hadapi Petinju 31 Tahun Lebih Muda Darinya
"Memang ada pembicaraan tentang itu. Mike berusaha menghadirkan pertarungan besar dengan balasan bayaran tinggi dalam acara semacam atraksi publik. Mike membicarakan angka sebesar 500 juta poundsterling," kata Fury dikutip dari World Boxing News, Jum’at (21/7/2023).
Fury mengaku bukan dirinya saja yang ditawari duel oleh Mike Tyson. Ia meyakini legenda tinju berjuluk Si Leher Beton juga menghubungi juara kelas berat lain seperti Oleksandr Usyk yang memegang sabuk WBA, IBF, dan WBO dan menjanjikan bayaran yang sama untuk lawan yang bisa mematahkan lehernya.
Baca juga: Berani Tantang Usyk, Fury Justru Pesimis Lawan Anthony Joshua
Kendati demikian, Fury mengaku tidak ingin memikirkan tawaran menggiurkan Mike Tyson. Menurutnya, melawan petinju yang sudah melewati puncaknya tidak mendatangkan keuntungan bagi dirinya dari segi teknik.
"Saya akan dengan senang hati berbagi ring dengan dirinya dan bertarung. Namun bila Mike Tyson menang, kemudian orang-orang bakal menganggap saya sampah karena saya dikalahkan oleh orang berusia 53 tahun. Namun, jika saya menang, kemudian saya akan di-bully," jelasnya.
Baca juga: Jelang Bentrok Lawan Tyson Fury, Francis Ngannou Dilatih Mike Tyson
Sebagai informasi, Tyson Fury dan Mike Tyson berasal dari generasi yang berbeda namun keduanya punya ikatan. Nama Tyson Fury diberikan sang ayah karena terinspirasi oleh sosok dan kehebatan Mike Tyson.
Tyson Fury sendiri akhirnya menjelma jadi petinju profesional dan berdiri sebagai salah satu petinju terhebat yang pernah ada sepanjang sejarah tinju. csh
Editor : Redaksi