Wujudkan Pariwisata Berkualitas, Bali Era Baru Genjot Sektor Industri Dirgantara

surabayapagi.com
Ilustrasi. Salah satu destinasi di Bali yang digemari banyak wisatawan. SP/ BLI

SURABAYAPAGI.com, Bali - PT Dirgantara Indonesia bersama Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Pemerintah Kabupaten Buleleng akan terus menggenjot sektor Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan di Provinsi Bali. Inisiatif ini dilaksanakan rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali. 

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, sebagai negara kepulauan, Indonesia sudah seharusnya memiliki sektor transportasi udara yang andal dan tangguh. Sedangkan, untuk penandatanganan NKB ini juga wujud pelaksanaan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera, yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Desember 2021.

Baca juga: Ruangan Clandestine Laboratorium Narkoba Buatan 3 WNA di Bali, Kokoh bak Pabrik Besar

"Tentunya ini merupakan kegiatan yang tidak berhenti 1 atau 2 tahun, karena transformasi ekonomi adalah upaya jangka panjang yang memerlukan komitmen terus menerus. Apa yang kita lakukan ini berpijak dari upaya kita meluncurkan masterplan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali dengan tujuan Bali harus menjadi Bali era baru di 2045," ujarnya, Minggu (18/02/2024).

Dari enam strategi transformatif Ekonomi Kerthi Bali, terdapat dua strategi yang sejalan dengan NKB ini, yakni Bali Produktif dan Bali Terintegrasi. Dalam koridor Bali Produktif, peningkatan produktivitas sektor ekonomi Bali dilakukan melalui pengembangan pariwisata Bali berkualitas, berkelanjutan, inklusif, serta pengembangan industrialisasi bernilai tambah tinggi. 

Sementara, dalam koridor Bali Terintegrasi, pengembangan ekosistem industri dirgantara Bali diharapkan dapat mendukung arah kebijakan pengembangan Bali sebagai Hub Logistik Udara sekaligus integrasi ekonomi Bali dengan NTB, NTT, dan Jawa Timur.

Lebih lanjut, penciptaan ekosistem industri kedirgantaraan yang kondusif dan berdaya saing dilakukan secara terfokus dan mendalam melalui pengembangan produk dirgantara, yang mencakup pesawat terbang seperti N219 dan komponennya, serta berbagai jasa dirgantara dan ekosistem pendukung seperti Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) dan Purnajual serta layanan jasa penerbangan, pendidikan dan pelatihan, serta kebandarudaraan. 

Baca juga: OXO The Residence, Vila Mewah di Bali Harga Mulai Rp 7,5 Miliar

Sementara itu, pengembangan ekosistem kedirgantaraan di Bali akan memberikan dampak yang sangat baik bagi pengembangan perekonomian Bali khususnya di kawasan Bali Utara. 

“Transformasi ini akan membuka peluang lapangan kerja di industri kedirgantaraan untuk masyarakat lokal serta pemanfaatan dan pengembangan sumber daya lainnya karena aktivitas Bandara Letkol Wisnu menjadi jauh lebih besar dan melibatkan banyak pihak,” kata Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya.

Pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan tentunya tidak dapat dilakukan pemerintah sendiri, melainkan perlu kolaborasi sinergis dengan dunia usaha, dengan terus menggalang kekuatan dengan berbagai pelaku usaha.

Baca juga: Destinasi Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan Dipadati Pengunjung, Didominasi Wisatawan Jatim

Untuk itu, Mahendra juga berharap kerja sama itu akan membuat industri penerbangan di Bali lebih luas. Tidak hanya sekolah pilot, tapi juga penciptaan sarana pendidikan dan lapangan kerja di sektor manufaktur pesawat.

"Pemanfaatan Bandara Letkol Wisnu ini akan menjadi beragam, yang tadinya hanya ada sekolah calon pilot, (dengan kerja sama itu) yang akan terintegrasi dengan industri pembuatan pesawat N219. Peluang ini juga akan membuka lapangan kerja," kata Mahendra. bli-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru