Bansos di Kabupaten Pasuruan Terindikasi Ada Kecurangan

surabayapagi.com
Belasan warga saat mendaftar sebelum mengambil bantuan program BPNT. SP/Ris

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan – Puluhan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) warga Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan mlongo. Pasalnya saat mereka mau mengambil sembako ternyata saldo di ATM miliknya sudah kosong.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga setempat, ketika saudara yang menerima program tersebut tidak bisa mengambil bantuan sembako saat melihat saldo di ATM  kosong.

"Saya sempat kaget saat melihat saldo untuk menerima bantuan tidak ada isinya atau nol. Alhasil saudara saya mlongo tidak bisa mengambil sembako,” keluhnya.

Nasib serupa, juga dialami delapan orang warga lainnya. Ia berharap, persoalan ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Desa (Pemdes) Winongan Kidul dan Pemkab Pasuruan.

Menanggapi persoalan itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Rejoso, Mariam mengaku mendapat titipan ATM. Penitipan ATM tersebut milik Rima perangkat Desa Winongan Kidul dari penerima program BPNT.

“Memang saya mendapat titipan ATM milik warga yang menerima bantuan BPTN,” kata Mariam, Kamis (30/12/2021)

Mariam menyatakan dirinya siap apabila warga yang menerima bantuan tersebut mengajak dirinya kroscek ke Bank BRI terkait kosongnya saldo ATM warga dalam program BPNT.

Ia menjelaskan, bila terjadi kekosongan saldo ATM pada program BPNT ada dua kemungkinan. Kedua kemungkinan tersebut yakni sudah digunakan atau dananya belum masuk

“Ada dua kemungkinan saldonya kosong. Sudah digunakan atau memang dananya belum masuk, karena belum ditransfer dari pemilik program,” ujarnya."

"Dari 344, hanya 297 warga Desa Winongan Kidul menerima program BPNT. Sedang 47 NIK dobel. Paket sembako senilai Rp 200 ribu berisi telur, beras, sayur dan buah diterima setiap tiga bulan sekali," ujarnya. ris

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru