Bupati Jember Gelar Rakor Penanganan Covid-19

surabayapagi.com
Bupati Jember Hendy Siswanto saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pendopo Wahyawibawagraha, Kamis (15/07/2021). SP/ DIK

SURABAYAPAGI.com, Jember - Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pendopo Wahyawibawagraha, Kamis (15/07/2021).

Dalam rakor tersebut, Hendy mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan agar menyiapkan tempat tidur khusus pasien Covid-19 di setiap puskesmas. Hal ini sebagai tindak lanjut atas menipisnya tempat tidur di rumah sakit khusus warga Jember yang terpapar Covid-19.

“Kita wajib menyiapkan tempat tidur di puskesmas-puskesmas untuk pasien Covid-19 karena kondisinya di rumah sakit sudah menipis bahkan kosong tempat tidurnya,” kata Hendy dalam rakor tersebut.

Langkah ini sebagai antisipasi melonjaknya kasus, sehingga warga Jember yang terpapar Covid-19 ini dapat segera tertangani.

Ia juga meminta agar kondisi ini disesuaikan dengan penambahan tenaga kesehatan yang bersiaga khusus menangani pasien Covid-19. Lebih lanjut Bupati Hendy dorong Dinkes Jember untuk segera membuka rekrutmen tenaga kesehatannya yang sudah siap kerja dan mengerti dengan tanggungjawab penanganan Covid-19 ini.

“Lalu untuk oksigen supaya terus dipastikan tersedia dalam kondisi baik dan cukup,” pintanya.

Sementara itu, Sekretaris Kepala Dinkes Jember, drg. Nur Cahyohadi menyampaikan, Puskesmas agar difungsikan untuk melayani pasien Covid-19 dengan kategori ringan.

“Puskesmas difungsikan untuk pasien Covid-19 dengan prioritas kategori ringan, daripada isolasi mandiri di rumah, dengan isolasi mandiri di puskesmas maka akan lebih baik dari sisi pengontrolannya,” jelasnya.

Dia menjabarkan spesifikasi kamar yang harus dipenuhi untuk pasien Covid-19 yaitu kamar tersebut harus memiliki fasilitas kamar mandi di dalam, lalu untuk fentilasi udara supaya diberikan penyaring.

“Udara dari dalam kamar yang dihuni pasien Covid-19 harus disaring, jangan sampai udara tersebut menjadi pemicu tersebarnya Covid-19 ke orang lain, sehingga harus dipastikan udara yang keluar dari kamar tersebut sudah aman,” pungkas Nur Cahyo. Dik

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru