CUACA BURUK DATANG

surabayapagi.com
SURABAYAPAGI.com, Surabaya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau agar masyarakat Jawa Timur berhati-hati dalam sebulan ke depan. Pasalnya, kondisi cuaca di Jawa Timur pada pekan terakhir Januari hingga pertengahan Februari 2018, merupakan fase puncak musim penghujan. Selain curah hujan yang cenderung tinggi, tapi kecepatan angin juga bisa mencapai 60 Kilometer per jam. Seperti hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jumat (19/1/2018) kemarin. Lantaran cuaca buruk akibat hujan, pesawat Garuda GA 314 jurusan Jakarta-Surabaya, gagal mendarat di Bandara Juanda dan dialihkan ke Bali. Tak hanya mengganggu penerbangan, hujan deras kemarin juga menyebabkan banjir dan macet di mana-mana. ------------- Laporan : Narendra Bakrie Ibnu F Wibowo, Editor : Ali Mahfud ------------- Catatan BMKG Juanda, hujan turun sejak pukul 14.30 WIB dan reda sekitar pukul 18.00 WIB. Sekitar pukul 15.00 WIB, kecepatan angin sempat mencapai 30 knot dengan jarak pandang mendatar untuk penerbangan hanya 500 meter. Pada pukul 16.00 WIB, terpantau kecepatan angin sudah menurun hingga 10 knot, dan jarak pandang sudah layak untuk pesawat landing dan take off. Forecaster BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim menegaskan Januari ini tengah memasuki fase puncak musim penghujan. "Curah hujan yang terjadi pada fase puncak ini akan cenderung tinggi. Bukan hanya itu saja, kecepatan angin juga bisa mencapai 60 Km/Jam seperti yang tercatat di data kami pada pukul 14.00 WIB siang ini (kemarin)," ujar Okky dihubungi Surabaya Pagi, Jumat (19/1) kemarin. "Bahkan, dari rekan-rekan Klimatologi pun memprediksi bahwa curah hujan tinggi ini terus terjadi hingga Februari dan pertengahan Maret. Sehingga, kami mengimbau agar seluruh pengendara, khususnya sepeda motor, agar tidak memaksakan diri terus berkendara apabila hujan lebat demi keselamatan," tambahnya. Di sisi lain, Okky juga meminta agar pemerintah daerah di masing-masing wilayah Jawa Timur segera melakukan upaya preventif. "Karena kecepatan angin yang begitu kencang tentunya memunculkan risiko pohon tumbang. Sehingga, perlu ada perawatan yang dilakukan agar tidak menimbulkan insiden yang membahayakan masyarakat," jelasnya. Terkait dengan informasi yang merebak di sosial media tentang penerbangan GA 314 asal Jakarta dengan tujuan Surabaya yang harus mengalihkan tujuan pendaratan ke Bali, Okky mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengusut kebenaran informasi itu. Pasalnya menurut data, cuaca cukup stabil ketika pesawat tersebut dijadwalkan mendarat "Ya itu tadi, angin sempat berhembus kencang hingga kecepatan 60 Km/Jam, tapi itu pada pukul 14.00 WIB. Atau, sebelum penerbangan tersebut dijadwalkan untuk mendarat," kata Okky. Untuk itu, Okky mengatakan BMKG dan KNKT tengah mengusut kejadian tersebut lebih lanjut. Ia mengimbau agar semua pihak tetap tenang. "Jadi, kami menghimbau agar semua pihak tetap tenang terlebih dahulu. Berita tersebut lebih baik untuk tidak diviralkan sebelum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak KNKT," tutur Okky. Gagal Mendarat Salah satu penumpang pesawat Garuda nomor penerbangan GA 314 menginformasikan pesawat yang ditumpanginya gagal mendarat di Bandara Juanda, Jumat (19/1). Pesawat ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.30 Wib. Diperkirakan mendarat pukul 14,45 WIb di Bandara Juanda Surabaya. Namun sesampainya di langit Surabaya, pesawat ini malah muter-muter. Dua kali pesawat berputar di atas Surabaya, baru putaran ke tiga ada aba-aba akan mendarat. Begitu mau mendarat ke landasan, tiba tiba pesawat diarahkan kembali naik dengan kecepatan tinggi karena jarak pandang gelap karena kabut awan, angin dan hujan, sebutnya. Sesuai prosedur, pesawat dua kali berputar putar untuk mengambil posisi yang sesuai. Tapi pesawat tidak juga mendarat karena cuaca tidak memungkinkan. Maka pilot bersama co pilot mengambil keputusan, mendaratkan pesawat di Bali. Dan dari ruang kemudi, pilot mengumumkan diperkirakan pesawat dapat mendarat di Denpasar Bali pukul 17.30. Dalam perjalanan Surabaya - Bali pun cuaca kurang bersahabat, guncangan kecil dan keras ikut menghantarkan pesawat GA 314, ungkapnya. Staf di lingkungan PT Angkasa Pura sebagai operator Bandara Juanda-Surabaya membenarkan bahwa penerbangan GA 314 harus dialihkan pendaratannya ke Bali, karena cuaca buruk. "Iya Mas benar. Tadi GA 314 nggak bisa mendarat di sini (Bandara Juanda) lalu dialihkan dulu ke Bali. Tapi sebenarnya untuk bicara ke media bukan kewenangan saya, jadi mohon identitas saya jangan dituliskan," ujar pria yang bekerja di layanan informasi tersebut. Namun, pria tersebut menegaskan bahwa penerbangan tersebut saat ini telah mendarat dengan selamat di Surabaya. "Tapi sekarang penerbangan GA 314 sudah di sini (Surabaya). Mendarat sekitar pukul 18.56 WIB," jelasnya.

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru