Hashtag Kulo Mboten Tego Viral, Ning Ita Sumbang Puluhan Juta

surabayapagi.com
Ning Ita saat memberi donasi kepada komunitas Ngaji Ngopi untuk disalurkan kepada warga yang terdampak PPKM Darurat. SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Viralnya istilah "Kulo Mboten Tego" yang dilontarkan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari ternyata banyak menginspirasi sejumlah komunitas di Kota Mojokerto untuk ikut peduli Covid-19.

Tak hanya itu, ucapan simpati Ning Ita yang merasa tidak tega dengan pelaksanaan perpanjangan PPKM darurat oleh pemerintah pusat ini menggugah inisiasi sejumlah kelompok masyarakat untuk menggalang donasi dalam membantu warga terdampak.

Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto Meminta P3K Jadi 'Enable Leader' Pemimpin Dari Segala Pemungkin

Salah satunya yakni Komunitas Ngaji Ngopi yang digawangi Chariris dan Gus Iful. Dua warga asli Kota Mojokerto ini membuka donasi dengan cara menjual kaos oblong bertuliskan ucapan Ning Ita  #Kulo Mboten Tego.

Kaos yang dibandrol seharga Rp. 95 ribu per pieces tersebut hasil keuntungannya akan di sumbangkan kepada warga Kota Mojokerto yang terimbas langsung kebijakan PPKM darurat hingga PPKM Level 3 dan 4.

Senada juga dilakukan komunitas 'Project Anget' yang merupakan kumpulan para pelaku industri kreatif anak muda Kota Mojokerto. Diantaranya, Fotografer, Videografer, anak band, konten kreator, Event Organizer, seniman, pelaku wisata dan masih banyak lagi.

Untung Sitanggang, Koordinator Komunitas Project Anget mengatakan disaat pandemi ini  kebanyakan dari para pelaku industri kreatif terdampak dan tidak bisa melakukan kegiatan dikarenakan aturan dari pemerintah.

"Dan akhirnya timbul ide untuk berbagi dengan orang- orang yang senasib meskipun kita sendiri para pelaku industri kreatif jg terdampak," tegasnya, Minggu (25/7/2021).

Baca juga: Gara-Gara Viral, Nobar Timnas U-23 Bersama Forkopimda Mojokerto Raya 'Pecah' Diserbu Puluhan Ribu Warga

Untung menyebut, kegiatan Project Anget yakni membagikan makanan ke warga yang isoman khususnya wilayah Kota Mojokerto dan membagi sembako kepada orang-orang yang terdampak atau tidak bisa kerja.

"Sasarannya kita targetkan warga yang tidak tercover bantuan dari pemerintah," cetusnya.

Pemuda Batak yang berdomisili di Kota Mojokerto ini menambahkan donasi pertama kali merupakan hasil kolektif sesama anggota kemudian menyebar pamflet di sosial media dan tiap hari dilakukan update pemasukan dan pengeluaran di akun IG @projectanget.

"Donasi ada yg berupa barang  sembako, oxygen kaleng, vitamin dan untuk uang sampai hari ini terkumpul Rp 17 juta. Dan kita juga meminjamkan tabung oksigen 1 m gratis beserta isinya karena di anggota kami ada yg memiliki tabung oksigen 1 buah," pungkasnya.

Baca juga: Kanjeng Djimat Kota Mojokerto Masuk Nominasi Kampung KB Tingkat Nasional

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memberi apresiasi luar biasa terhadap para komunitas peduli Covid-19 Kota Mojokerto. Bahkan Petinggi Pemkot ini rela merogoh kocek pribadinya untuk ikut memberi sumbangan.

Didampingi suami Supriyadi Karima Saiful, Ning Ita bertemu langsung dengan komunitas Ngaji Ngopi di Ruang Sabha Pambojana, Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Sabtu (24/7) malam. 

Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita dan suami menyerahkan uang tunai senilai Rp. 10 juta rupiah untuk pembelian kaos, sebagai bentuk dukungan kepada gerakan #kulombotentego. 

"Saya sangat mengapresiasi kepedulian dan solidaritas komunitas Ngaji Ngopi dalam membantu masyarakat. Dan saya berharap agar gerakan-gerakan semacam ini dapat tumbuh dan berkembang di masyarakat, untuk bersama-sama dengan Pemerintah Kota Mojokerto mengisi celah-celah penanganan Covid-19," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru