Kisah Politisi Fahri Hamzah: Dulu Caci Maki Jokowi, Kini Puja-puji

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Mei 2024 19:51 WIB

Kisah Politisi Fahri Hamzah: Dulu Caci Maki Jokowi, Kini Puja-puji

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Politikus Fahri Hamzah, ternyata  ikut Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Tiu Sutuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berdasarkan siaran pers dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Kamis (2/5/2024), Fahri Hamzah ikuti Jokowi, mengenakan kemeja lengan panjang motif paisley warna gelap.

Baca Juga: Fahri Hamzah, Ooohh Fahri....

Fahri Hamzah juga mengenakan kacamata berlensa gelap, dengan jam tangan dengan gelang biru. Dia berjalan bersama pejabat-pejabat lain di atas jembatan bendungan.

Siapa politisi Fahri Hamzah sebenarnya? Kini, Fahri, adalah politikus yang juga menjadi calon anggota legislatif (caleg) Partai Gelora Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) I di Pileg 2024 kemarin.

Dulu, politikus PKS . Saat pilpres lalu, ia  menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

 

Fahri Ditunjuk Jari Jokowi

Di kawasan Bendungan Tiu Sutuk, nampak pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang juga merupakan Ketua Umum PAN. Ada juga Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi dan Bupati Sumbawa Barat, W Musyafirin.

Bersama mereka semua, Fahri Hamzah ikut berjalan di belakang Jokowi. Terlihat ekspresi wajah Fahri Hamzah yang tertawa bersama para menteri dan pejabat di belakang Jokowi.

Pada foto yang diabadikan oleh fotografer Biro Pers Sekretariat Presiden, Kris, Fahri Hamzah nampak ditunjuk jari oleh Jokowi dan Zulkifli Hasan. Semuanya tersenyum dalam momen ini.

 

Berterima kasih ke Jokowi

Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri terlihat mengiringi Jokowi meninjau hasil pembangunan tersebut.

Ia buat Twit Fahri Hamzah; “Besok, bapak presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan ini. Tiu Suntuk, KSB. Setahu saya di Sumbawa (KS dan KSB) saja, di kampung saya ini, sudah 3 bendungan yg dibangun; Bintang Bano, Baringin Sila dan Tiu Suntuk ini. Semuanya indah dan bermanfaat. Terima kasih Pak Jokowi!”

Baca Juga: Koalisi Golkar, PAN dan PPP, Gertakan kepada Bohir Pilpres

Sejumlah politisi anggap janggal, Puja-puji Fahri tersebut .

 

Celotehan Fahri di DPR

Ini teringat bagaimana celotehan Fahri  saat masih sebagai anggota dpr dari fraksi PKS, caci maki terhadap Jokowi. kritik menohok, pedas dan menggelegar se nusantara.

Belakangan ini, berbagai statemnennya selalu menimbulkan kontroversi justru dengan para pemujanya dulu saat masih sebagai kader PKS

Ada dugaan, Fahri punya agenda politik tersembunyi dibalik puja puji kepada presiden yang pernah Ia caci-makinya.

 

Baca Juga: Apa itu Bintang Mahaputera Nararya?

Tak Seharusnya Berterima kasih

Sebagian pihak berpendapat, Fahri Hamzah seharusnya tidak berterima kasih kepada Presiden Jokowi secara langsung atas pembangunan tersebut. Mereka menegaskan bahwa suatu proyek pembangunan di daerah, bukan berasal dari inisiatif pemerintah pusat. Prosesnya dimulai  dari usulan dan aspirasi masyarakat setempat. Proses pembangunan dimulai dari usulan pemerintah daerah yang kemudian diajukan ke pemerintah provinsi, dan akhirnya disetujui oleh pemerintah pusat dan DPR,  setelah melalui proses pembahasan di berbagai lembaga terkait, termasuk kementerian dan lembaga legislatif.

Dalam konteks ini, DPR RI dan  Pemerintah Pusat, termasuk Presiden Jokowi, hanya berperan sebagai pihak yang mengambil keputusan akhir dan mengalokasikan anggaran untuk proyek tersebut. Oleh karena itu, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi secara langsung dinilai tidak tepat karena proyek tersebut merupakan hasil dari proses partisipatif dan kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah, serta melibatkan kontribusi masyarakat setempat.

 

Terjun Politik Melalui PKS

Fahri mulai terjun di dunia politik praktis pada pemilu 2004 melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia terpilih sebagai anggota DPR Dapil NTB. Kariernya terus menanjak, tiga kali pemilu, Fahri selalu terpilih menjadi anggota DPR RI dari PKS.Selama di DPR, Fahri sudah menempati beberapa bidang komisi, mulai dari komisi VI, komisi III, hingga komisi VII. Puncaknya, pada pemilu 2014, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR dan sekaligus sebagai Wakil Ketua DPR RI 2014-2019.

"Kerjaan saya dan kerjaan itu juga disertai dengan diberikan imunitas kepada saya. Jadi kalau dulu orang bilang “Fahri ini berani banget kritik KPK, kritik Pak Jokowi”, bukan berani, harus,” ujar Fahri dalam suatu acara Maret 2023 lalu. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU