Koneksifitas Antar Destinasi Pariwisata Masih Belum Memadahi

surabayapagi.com
Kepala Disbudpar Banyuwangi M Yanuar Bramuda di salah satu destinasi unggulan Banyuwangi, Agrowisata Tamansuruh.

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Minimnya jaringan penerbangan antar destinasi wisata unggulan di Indonesia  masih menjadi kendala dalam pengembangan industri pariwisata. Padahal konektifitas antar jaringan seperti itu memegang peranan yang sangat penting untuk pengembangan pariwisata ke depannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, M Yanuar Bramuda mengatakan, jika jaringan penerbangan antar destinasi unggulan itu sudah terkoneksi dengan baik, maka akan  berdampak luar biasa pada pengembangan pariwisata.

"Misalnya, setelah berwisata di Yogyakarta, kemudian kepingin melanjutkan ke Banyuwangi, kan tidak bisa langsung, tapi masih harus melalui daerah lain dulu. Kalau masalah itu sudah bisa diatasi, hasilnya pasti akan luar biasa bagi pariwisata," kata Bramuda kepada Surabaya Pagi, di kantornya, Jum'at (9/12/2022).

Saat disinggung tentang pengaruhnya terhadap industri pariwisata Banyuwangi, menurut Bramuda, dampaknya juga sangat terasa.

“Tahun 2022 ini target wisatawan ke Banyuwangi memang sudah terpenuhi, yaitu 2,5 juta wisatawan domestik dan mancanegara. Namun sebenarnya itu masih bisa maksimal lagi kalau jaringan antar destinasi yang ada di Indonesia sudah bisa terkoneksi dengan baik,” ungkap Bramuda. bud

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru