Optimalkan Lahan Sempit, Pemkot Mojokerto Gelar Bimtek Budidaya Hortikultura dan Toga

surabayapagi.com
Penyerahan berbagai bibit tanaman toga dan hortikultura serta alat-alat bercocok tanam secara simbolis oleh Wali Kota kepada peserta bimtek. SP/Dwy As

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Ratusan warga Kota Mojokerto mengikuti Bimbingan Teknis Budidaya Hortikultura dan Tanaman Obat Keluarga (Toga) yang digelar oleh Pemkot Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) di Aula Kantor Kelurahan Jagalan, Senin (5/6).

Para peserta merupakan warga dari kelurahan yang mengajukan fasilitas ini pada Musrenbang. Yaitu Kelurahan Miji, Meri, Kedundung, Wates, Kranggan, Kauman, Mentikan, dan Magersari.

Baca juga: Kanjeng Djimat Kota Mojokerto Masuk Nominasi Kampung KB Tingkat Nasional

Wali Kota Mojokerto didampingi Plt.Kepala DKPP saat pembukaan bimtek budidaya holtikultura dan toga-jen Meski mayoritas warga tidak memiliki lahan menanam yang luas, melalui bimtek ini diharapkan warga tetap bisa mengoptimalkan area yang ada dengan metode yang tepat, seperti memanfaatkan pot, polibag, atau hidroponik.

"Faktanya ini akan tetap memberikan manfaat. Kalaupun belum bisa dijual untuk meningkatkan tambahan penghasilan keluarga, paling tidak bisa dimanfaatkan untuk keluarga sendiri. Dari pada beli, lebih baik menanam sendiri. Tidak harus punya pekarangan luas," ujar Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari sekaligus membuka acara.

Sosok yang akrab disapa Ning Ita ini pun menyontohkan salah satu manfaat toga berdasarkan pengalaman pribadinya.

Yaitu sebagai bahan dasar minuman rempah-rempah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara untuk penanaman sejumlah jenis tanaman holtikultura dinilai akan membantu warga terhindar dari kenaikan sejumlah harga bahan pokok penting akibat inflasi.

"Salah satu pemicu penyumbang inflasi adalah komoditas cabai. Karena itu, sejak tahun 2022, saya minta bagikan benih cabai. Karena dengan panjenengan menanam cabai saja, Itu sudah membantu negara untuk mengurangi inflasi," terang Ning Ita.

Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto Raih PWI Award 2024 Kategori Creative Regional Head

Selain benih cabai rawit dan cabai merah, warga juga mendapat bibit tomat, sawi, dan kangkung. Beragam jenis sayuran ini dimaksudkan untuk mendukung diversivikasi pangan warga serta menurunkan angka stunting di Kota Mojokerto.

"Saat ini stunting Kota Mojokerto sudah di angka 3.12. Cita-citanya, dua tahun ke depan bisa zero stunting. Yang mana ini juga salah satu upaya kita untuk menyiapkan generasi mendatang yang berkualitas," tegas Ning Ita.

Salah satu peserta bimtek, Alisah (23), pun mengaku antusias mengikuti rangkaian bimtek yang ada. Warga Kelurahan Kranggan ini juga mengapresiasi Pemkot atas program ini.

Baca juga: Sertifikat Elektronik Resmi Diluncurkan, Pj Wali Kota Mojokerto Jamin Lebih Aman dan Efisien

"Ini bisa menambah aktivitas bermanfaat bagi yang belum memiliki kesibukan. Jadi terima kasih telah menyelenggarakan program semacam ini," ujarnya.

Selain bibit tanaman toga dan holtikultura, para peserta juga menerima bantuan alat bercocok tanam, antara lain cetok, polibag, cangkul, gembor, tanah tanam, pupuk kandang, pupuk NPK, dan sekam bakar.

Sebagai informasi, pada bimtek ini DKPP turut mengundang Koordinator Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Massuhadak sebagai narasumber. Dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru