Sederet Konsep Wali Kota Angkat Derajat Batik Khas Kota Mojokerto

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto -  Batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Pada 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sejak ini pula tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Di Kota Mojokerto sendiri batik berkembang cukup pesat. Terutama dengan adanya berbagai event yang menjadi agenda tahunan dari Pemerintah Kota Mojokerto seperti Mojobatik Festival. Dimana dalam festival ini menampilkan fashion show karya desainer lokal maupun nasional dengan batik-batik karya para pembatik Kota Mojokerto. Bahkan sudah ada beberapa motif batik dari Kota Mojokerto yang sudah mendapatkan Hak Cipta.

Bahkan batik asal Kota Mojokerto kembali dipopulerkan melalui ajang pemilihan Putri Pariwisata Indonesia Tahun 2022. Batik khas Kota Mojokerto tersebut diperagakan oleh Stevany Berliana Wijaya, pada malam Grand Final Putri Pariwisata Indonesia Tahun 2022 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Rabu (28/09/2022).

Stevany Berliana Wijaya yang dinobatkan sebagai Miss Cultural Tourism Indonesia 2022 memperagakan Batik Surya Majapahit yang dibuat oleh Erna Surodinawan dan dijahit oleh designer Dessy Dhaliasari, yang juga berasal dari Kota Mojokerto. Batik Surya Majapahit sendiri juga memiliki filosofi yang amat dalam yaitu: memiliki motif utama berupa Surya Majapahit yang merupakan lambang dari Kerajaan Majapahit, yang sering dijumpai di candi-candi peninggalan Majapahit. Surya Majapahit memiliki bentuk cakra bersegi delapan yang diartikan gambaran dari 9 dewa yang dipuja penduduk Majapahit. Sedangkan untuk pelengkapnya ialah motif buah Maja.

Selain melalui berbagai festival yang untuk mengembangkan batik di Kota Mojokerto Wali Kota Ika Puspitasari menyampaikan bahwa telah melakukan berbagai upaya. “Kami terus melakukan pendampingan untuk para pembatik di Kota Mojokerto dan membentuk koperasi untuk para pembatik,” jelasnya.

Perempuan yang dalam kesehariannya disapa Ning Ita ini menjelaskan bahwa di sekolah juga ada pembelajaran membatik. “Di sekolah-sekolah juga ada ekstrakurikuler membatik sehingga anak-anak tidak hanya sekedar mengenal batik tapi juga bisa berkreasi melalui batik,” pungkasnya.

Beberapa motif batik khas Kota Mojokerto antara lain motif Surya Majapahit, Mrico Bolong, Sisik Gringsing, Alas Majapahit, Lerek Kali, Bunga Matahari, Koro Kenteng, Rawan Inggek, Bunga Sepatu, Kawung Cemprot, dan Pring Sedapur. Dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru