Warga Gulomantung Tolak Pendirian Pabrik Peleburan Baja

surabayapagi.com
Suasana pertemuan mediasi antara warga Kelurahan Gulomantung dan perwakilan manajemen PT Indo Metal Recycle yang difasilitasi muspika dan lurah setempat. SP/M.AIDID

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Warga Kelurahan Gulomantung, Kecamatan Kebomas, Gresik menolak keras pendirian pabrik baru peleburan baja nonbesi PT Indo Metal Recycle (IMR) di wilayahnya. Warga menolak dengan alasan dampak polusi udara dan limbah yang akan dihasilkan pabrik baru tersebut. 

Salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Gulomantung Fuad menuturkan, prinsipnya warga tetap menolak adanya pendirian pabrik peleburan baja, tembaga dan perunggu. Sebab, permasalahannya sudah beberapa kali ada pabrik yang pernah beroperasi namun sudah tutup tidak ada yang menguntungkan warga.

"Masyarakat Kelurahan Gulomantung sudah bosan dengan janji-janji perusahaan sebelumnya. Pasalnya, tidak pernah memperhatikan warga utamanya polusi udara,” tuturnya, Selasa (6/4).

Imbas adanya penolakan ini, akhirnya aspirasi warga Kelurahan Gulomantung dengan manajemen PT Indo Metal Recycle dimediasi oleh Muspika Kebomas di Balai Kelurahan.

Ada beberapa yang mewakili warga. Sementara dari Muspika Kebomas hadir Sekcam Zainul, Danramil, Kapolsek dan Lurah Gulomantung. Sedangkan dari PT Indomas Metal Recycle diwakili tiga orang salah satunya Legal perusahaan yaitu Ricko Septiantono.

Dari hasil mediasi selama dua jam itu, tidak ada titik temu. Intinya warga tetap menolak adanya pabrik PT Indo Metal Recycle.

Menanggapi hal ini, legal perusahaan Ricko Septiantono menyatakan pihaknya menghormati apa yang menjadi keluh kesah masyarakat terkait adanya pabrik baru yang akan dioperasikan

"Kami tetap mentaati peraturan, soal perizinan masih terus berproses. Sebab, sebelum kami pakai tempat tersebut bekas industri peleburan kayu. Rencananya, tempat itu kami pakai untuk industri logam,” ungkapnya.

Ia menjelaskan agar masyarakat tidak berlebihan dan khawatir. Pihaknya akan mengundang warga ke salah satu perusahaan kami di Nganjuk.

“Nantinya kami akan ajak kesana biar bisa lihat dari dekat proses produksinya,” tandasnya. did

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru