Sholat Jumat Dua Shift Dipersilahkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Jun 2020 21:32 WIB

Sholat Jumat Dua Shift Dipersilahkan

i

Pelaksanaan sholat jumat di Masjid Al Akbar pada masa transisi PSBB menuju New Normal, Jumat minggu lalu. Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur mempersilahkan bila ada masjid yang menggelar sholat jumat dua gelombang. Foto: Sp/Julian Romadhona

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur, M. Roziqi, memperbolehkan seandainya ada masjid di Jawa Timur yang akan melaksanakan Sholat Jumat dua gelombang.

Hal ini menanggapi usulan dari Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla (JK) yang mengusulkan dua gelombang Sholat Jumat dengan metode penggunaan nomor handphone ini sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan di masjid. "Jika ada masjid yang menginginkan Sholat Jumat dua gelombang, boleh saja. Monggo, Silahkan," ujar Roziqi kepada Surabaya Pagi, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Ampel Meluber Keluar, Khotbah Al Falah Dibatasi

Namun, hingga saat ini Roziqi belum menerima laporan adanya masjid yang akan menerapkan usulan dua gelombang tersebut. Menurutnya, mungkin kapasitas masjid di Jawa Timur umumnya cukup luas untuk melakukan Sholat Jumat satu gelombang saja dengan menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing.

"Sejauh ini masih belum ada masjid yang melaporkan. Termasuk jadwal Sholat Jumat di minggu ini, masih belum ada laporan dari masjid yang akan menerapkan itu (sholat jumat dua gelombang). Mungkin juga karena umumnya masjid disini kan luas, banyak juga yang dua lantai. Jadi cukup lah untuk satu kali gelombang dan shafnya diberi jarak sesuai protokol yang ada," jelasnya.

Roziqi juga menambahkan jika usulan Sholat Jumat melalui Surat Edaran nomor 105-Khusus /PP-DMI/A/Vl/2020 itu ditanda tangani Ketua DMI, Jusuf Kalla itu hanya sebagai solusi bagi masjid di Jakarta yang jamaahnya meluber hingga ke jalan akibat adanya pelonggaran shaf saat melaksanakan Sholat berjamaah.

"Itu (Surat Edaran) kan hanya solusi. Pak JK hanya menjelaskan di Jakarta ada masjid yang jamaahnya meluber sampai ke jalan. Nah mangkannya beliau mengeluarkan edaran itu. Jika diikuti masjid-masjid lainnya ya monggo," kata Roziqi.

Namun dirinya juga tetap menghimbau jika seluruh jamaah masjid harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada meskipun sudah tidak sedang dalam masa PSBB. Jika seandainya ada Gugus Tugas Covid-19 setempat ataupun aparat yang melakukan himbauan di area masjid, Roziqi berharap masyarakat dapat bekerjasama demi kebaikan bersama.

"Jika masyarakatnya patuh, maka Gugus Tugasnya juga akan enak menghimbaunya. Tapi saya berharap juga kepada Gugus Tugas, untuk menghimbau secara wajar dan sabar saja agar tidak terjadi kegaduhan. Apalagi kan di masjid tempatnya orang beribadah," pungkasnya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia menyampaikan usulannya mengenai Sholat Jumat dua gelombang saat kunjungannya di Gedung Grahadi pada Rabu (17/6/2020).

"Tergantung masjidnya, karena begini kalau kapasitas masjid 1.000 orang, kalau dilonggarkan 1 meter, maka berarti sisa kapasitas itu 40 persen. Sisa 400. Kalau jamaahnya banyak dan berpotensi meluber ke jalanan, maka solusinya digelar 2 gelombang," ujar Jusuf Kalla.

JK juga menghimbau untuk pihak masjid jika sebelumnya selalu menghimbau untuk merapatkan shaf sholat, namun sekarang shaf tersebut harus dijaga jaraknya dan dilonggarkan.

"Semua sudah disetujui, solusinya 2 shift dan itu sudah disetujui ulama, dengan keputusan boleh satu kali atau dua kali. Secara agama sudah kita bicarakan. Kita berdosa kalau kita tidak memberi kesempatan sholat Jumat," katanya.

Jusuf Kalla meminta para pengurus masjid dan jamaah juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan selama melakukan ibadah di masjid. Sehingga, diharapkan upaya itu dapat memfasilitasi warga tetap beribadah dan juga berada dalam kondisi yang sehat. adt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU