Home / Peristiwa : Janji Calon Panglima TNI

TNI Akan Beri Contoh Sederhana dan Tak Arogan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 02 Des 2022 20:58 WIB

TNI Akan Beri Contoh Sederhana dan Tak Arogan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -  Calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono berjanji jika menjabat Panglima TNI yakni tidak ada lagi prajurit yang arogan dan memberi contoh hidup sederhana.

Janji Yudo saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022). Janji hidup sederhana ini oleh beberapa anggota Komisi I DPR-RI, menyikapi gaya hidup anggota Polri yang selama ini disorot publik dan anggota Komisi III DPR-RI.

Baca Juga: Gudang Peluru Kadaluarsa Milik Kodam Terbakar, Tanpa Korban

"Apabila nantinya saya mendapat kepercayaan sebagai panglima TNI, maka saya akan mengerahkan segala daya upaya untuk menjamin tidak ada lagi oknum-oknum TNI yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji serta bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat," kata Yudo.

 

Contoh Sikap Sederhana

"TNI juga harus tampil menjadi contoh di dalam sikap sederhana dan selalu hadir membantu negara dalam mengatasi kesulitan rakyat," kata Yudo.

"Selalu saya tegaskan, TNI harus tampil menjadi contoh dalam sikap sederhana dan selalu hadir membantu negara dalam mengatasi kesulitan rakyat," imbuh dia.

"Sebagai tentara rakyat maka karakter TNI yang dimiliki adalah prajurit yang tegas namun tetap humanis dan disegani tapi bukan ditakuti," kata Yudo

Yudo menyebut TNI jangan pernah merugikan, menyakiti, dan menakuti hati rakyat. Selain itu dia menekankan TNI harus selalu bersikap sederhana dan terus membantu negara.

Janji Yudo  sebagai calon panglima TNI ini mendapat tepuk tangan dari Komisi I DPR dan hadirin lainnya di ruangan. Yudo mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut.

 

Komisi I Setuju

Baca Juga: Pasar Murah di Kodim Ponorogo Diserbu Warga

Usai melakukan uji kepatutan dan kelayakan, akhirnya Komisi I dalam rapatnya menyetujui Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa.

Persetujuan itu tercapai sesudah proses uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 16:00 WIB. Meutya Hafid Ketua Komisi I DPR RI mengatakan, seluruh fraksi setuju Laksamana Yudo Margono yang diusulkan Joko Widodo Presiden sebagai Panglima TNI.

“Mempertimbangkan pandangan fraksi dan anggota, maka Komisi I DPR RI memberikan persetujuan pengangkatan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI,” ujarnya.

Menurut Meutya, dalam uji kelayakan dan kepatutan, Yudo memaparkan visi mewujudkan institusi TNI sebagai patriot Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperkokoh tiga matra.

Dalam forum itu, Laksamana Yudo Margono bilang, akan terus memperkuat TNI, demi mewujudkan Bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia. Kemudian, Yudo yang sekarang masih berstatus Kepala Staf TNI AL memaparkan tiga elemen kekuatan TNI, yaitu sumber daya manusia (SDM), alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan organisasi.

Selanjutnya, hasil keputusan Komisi I DPR itu akan dibawa ke forum Rapat Paripurna, untuk mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota dewan.

Baca Juga: Pemberian Pangkat Jenderal TNI (HOR) ke Prabowo, Usulannya Panglima TNI

 

Verifikasi Faktual

Usai uji kepatutan dan kelayakan di Gedung DPR RI, Komisi I melakukan verifikasi faktual dengan mendatangi rumah Laksamana TNI Yudo Margono di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (2/12/2022) malam.

Dari pantauan kontributor Surabaya Pagi, Yudo lebih dulu tiba di rumahnya. Baru disusul rombongan anggota Komisi I DPR RI. Tiada sepatah kata pun yang diucapkan para anggota dewan itu. Mereka langsung masuk ke kediaman Yudo. Awak media hanya boleh meliput di luar rumah.

Yudo mengatakan tujuan Komisi I DPR ke rumahnya untuk verifikasi. Menurutnya, ada 11 anggota Komisi I DPR yang berkunjung ke rumahnya hari ini. "Ya akan verifikasi dari Komisi I ke rumah. Ada 11 orang dengan para stafnya," kata Yudo di lokasi.

Yudo mengatakan tidak ada jamuan khusus untuk menyambut kedatangan para anggota Komisi I ini. Menurutnya, Komisi I datang ke rumahnya untuk memeriksa rumah hingga keluarganya. "Nggak ada jamuan, biasa saja. Beliau mau verifikasi rumah sehingga melihat rumah, berapa anaknya, istrinya bener nggak. Sebelumnya sudah diverifikasi saya tanya ini Pak Yudo bener istrinya ini, betul. Lahir tanggal berapa, ini makannya bener nggak ini, beliau-beliau akan ke sini," ucap Yudo. n jk/erc/cr4/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU