Dandim Gresik Minta Babinsa Berdinas di Balai Desa untuk Melindungi Kades dari Teror dan Intimidasi Wartawan Gadungan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Mei 2023 08:37 WIB

Dandim Gresik Minta Babinsa Berdinas di Balai Desa untuk Melindungi Kades dari Teror dan Intimidasi Wartawan Gadungan

i

Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar bersama para jurnalis usai memberi pengarahan di Balai Desa Driyorejo, Rabu (24/05/2023). SP/ GRS

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Komandan Kodim 0817 Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Saleh Rahanar merespon keresahan para kepala desa yang mengaku mendapat teror, intimidasi dan dugaan pemerasan oleh gerombolan yang mengaku sebagai wartawan dan aktivis LSM. Orang nomor satu di Kodim Gresik ini akan memerintahkan Babinsa (bintara pembina desa) untuk stay di balai desa, dengan harapan tidak ada lagi teror kepada kepala desa.

"Babinsa adalah mitra kerja pemerintah desa, kita akan perintahkan Babinsa untuk ngantor di kantor desa. Dengan harapan sesuai arahan Pangdam dan Danrem kami diminta untuk turun memberikan pendampingan," kata Dandim di Balai Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, Gresik, Rabu (24/05/2023). 

Baca Juga: JIIPE Peduli Salurkan 2000 Paket Sembako bagi Anak Yatim dan Dhuafa

Dengan kehadirannya bersama ratusan prajuritnya (Babinsa) ia meminta para kades tidak takut lagi menghadapi mereka (gerombolan), agar pemerintahan desa berjalan dengan normal dan mampu melayani masyarakat. Babinsa diajak untuk bertemu dengan perangkat desa dengan tujuan agar mereka juga paham cara kerja wartawan yang diatur di dalam UU Pers dan ketentuan Dewan Pers, karena viralnya berita ini menjadi atensi Pangdam V Brawijaya dan Danrem 084 Bhaskara Jaya.

"Kami hadir ditengah tengah para kades karena berital viral soal dugaan pemerasan terhadap para kades. Dan kasus ini memang mendapat perhatian serius  Pangdam dan Danrem. Kenapa? Karena jika dibiarkan akan mengganggu pembangunan dam berimbas kepada pertumbuhan ekonomi di desa. Karena pembangunan berhenti akibat ulah para gadungan-gadungan itu," katanya

Ditegaskan Dandim, agar kepala desa tidak takut lagi dengan teror ancaman, yang biasanya dengan akan melaporkan (seolah olah ada kasus) ke pihak APH. Menurut Dandim siapapun orangnya jika dicari-cari kesalahan tidak ada manusia yang tidak punya salah. 

"Apalagi kepala desa mengatur masyarakat banyak, harus meratakan pembangunan dengan anggaran yang ada. Dan masyarakat tentu memiliki keinginan bermacam-macam. Nah, disaat seperti ini mereka mencari-cari kesalahan kepala desa dengan membawa meteran lalu seolah-olah terjadi penyelewengan anggaran. Maka sekali lagi jangan takut," tandasnya.

Dandim juga mengakui jika selama ini sesuai hasil turbanya ke para kades ternyata akibat teror dan ancaman yang ujungnya minta uang, menyebabkan para kepala desa enggan melakukan aktifitas di kantor desa. Sehingga mereka melayani warganya di warung-warung.

Baca Juga: Korban Gempa di Bawean dan Tuban Terima Bantuan

"Kita akui selama ini banyak kades yang enggan ngantor di kantor desanya karena sudah ditunggui mereka (gerombolan pemalak) untuk ditakut-takuti dan diancam seolah ada kasus hukum. Tapi ujungnya duit," ungkap Dandim tegas.

Untuk menguatkan peran perlindungan terhadap masyarakat khususnya kepada para kepala desa dan perangkatnya tersebut, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar mengajak seluruh anggota Babinsa mendatangi sekaligus menemui beberapa kepala desa di wilayah Gresik Selatan. 

Dengan mengendarai motor trail Dandim Gresik dan rombongan motor Babinsa berangkat dari Makodim 0817 di Jl RA Kartini Gresik menuju desa-desa yang dituju. Tiga balai desa yang dikunjungi rombongan besar itu adalah Balai Desa Ngimboh di Kecamatan Menganti, lalu bergeser ke Balai Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, dan lokasi terakhir yang disambangi Balai Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo.

Baca Juga: Melalui Mudik Gratis, Pemkab Gresik Jemput 326 Santri Ponpes Tebu Ireng

Dalam rombongan itu, Dandim juga mengajak para jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Gresik (KWG). Selain memberi pengarahan agar para kepala desa tidak lagi merasa takut akan teror dan intimidasi dari orang-orang yang mengaku wartawan atau aktivis LSM. 

Dandim juga meminta anak buahnya yang bertugas di barisan terdepan, yakni para Babinsa untuk lebih peka terhadap persoalan yang dihadapi para kepala desa. 

"Jaga dan lindungi rakyat dan para kepala desa dari teror dan intimidasi. Jika perlu kalian (Babinsa) akan saya geser dari Koramil untuk berkantor di balai desa masing-masing," tutup Dandim bernada perintah. grs

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU