SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Meski Kabupaten Jombang berkali-kali menyabet penghargaan piala Adipura, yang identik sebagai simbol bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Namun, kenyataannya keberadaan pedagang kaki lima (PKL) menjamur di sepanjang jalan KH Wahid Hasyim.
Keberadaan PKL di sepanjang jalan KH Wahid Hasyim Jombang itu dikeluhkan pejalan kaki maupun pengguna jalan, karena membuat jalan provinsi itu menjadi terganggu dan macet.
Baca Juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg
Karena, para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman, maupun buah dengan menggunakan gerobak hingga mobil pikap berjejer di bahu jalan. Tak jarang juga mereka menggunakan trotoar untuk menjajakan dagangannya.
Selain itu, kondisi ini juga dapat mengganggu keindahan tata kota di Kabupaten Jombang.
”Kalau kondisi ini sebenarnya sudah lama,” ujar Yanto warga sekitar. Diungkapkannya, ini dikarenakan ada pembiaran dari pemerintah. Sehingga, banyak pedagang baru yang bermunculan.
”Dulu itu hanya beberapa saja. Karena tidak dilarang akhirnya sekarang semakin banyak,” ungkapnya.
Baca Juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang
Yang cukup mengganggu memang, pedagang buah yang menggunakan mobil pikap. Karena mereka berjualan di bahu jalan dan menggunakan trotoar.
”Kalau jalan waktu ramai seperti sore hari itu pasti macet,” pungkasnya.
Baca Juga: Selip Ban, Truk Muat Kaleng Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang
Terpisah Kepala Satpol PP Jombang Thonsom Pranggono, mengaku akan melakukan penertiban sejumlah PKL. ”Tidak hanya di Jl KH Hasyim Asyari saja nanti. Semua akan kita tertibkan,” ungkapnya.
Diakuinya, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pimpinan (Pj Bupati) untuk melakukan penindakan. ”Tentu kami juga akan melakukan koordinasi dengan OPD lainnya. Karena masalah PKL ini tidak hanya di Satpol PP saja,” pungkas Thonsom. Sarep
Editor : Moch Ilham