Sampai Jam 19.45, Mahasiswa Malah Bakar Spanduk Caleg

author Redaksi

- Pewarta

Rabu, 07 Feb 2024 20:25 WIB

Sampai Jam 19.45, Mahasiswa Malah Bakar Spanduk Caleg

i

Sekelompok mahasiswa dari berbagai elemen universitas melakukan pencopotan alat peraga kampanye saat longmarck ke Istana Negara. (foto: detikcom)

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa yang melakukan aksi long march dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti hingga kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, di sekitaran Istana, sampai malam tadi pukul 19.30 wib masih di jalanan.

Sejumlah mahasiswa malah mengumpulkan dan membakar spanduk calon anggota legislatif (caleg), Rabu (7/2/2024).

Baca Juga: Raih Penghargaan dari Presiden, Bobby Bantah Karena Status Menantu Jokowi

Wakil Presiden Mahasiswa Trisakti, Lamdahur Pamungkas sebelum melakukan aksi longmarch menuju Harmoni, berorasi.

"Kami teman-teman mahasiswa dan juga aktivis lainnya dan pemuda melihat, Jokowi ini sudah melakukan perbuatan tercela," kata Lamdahur.

"Salah satunya, Jokowi mengintervensi politik dengan mendukung salah satu paslon secara implisit yang dimana merugikan masyarakat banyak," lanjutnya.

Lamdahur memandang kini banyak bahan pokok yang harganya naik, politisasi bansos, hingga pencorengan konstitusi negara.

Padahal, lanjut dia, reformasi Indonesia diraih secara berdarah-darah dalam proses perjuangan yang panjang.

"Namun dilukai dalam kepemimpinan Pak Jokowi. Di sini rasanya kami perlu untuk menegur secara keras, bahwasannya layak rasanya sudah dilakukan proses-proses pemakzulan Jokowi," kata Lamdahur.

Lamdahur menyebut , aksi hari ini bertujuan untuk menyampaikan pada publik bahwasanya reformasi telah dihancurkan dan dicederai.

Bahkan, katanya para menteri di Kabinet Joko Widodo sudah secara terang-terangan memihak paslon nomor 2.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

"Yang di mana (tujuannya) ingin memperoleh kemenangan dengan cara melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan salah satunya mencoreng konstitusi dengan perubahan yang ada di Mahkamah Konstitusi," kata Lamdahur.

Lamdahur menyampaikan kali ini dia bersama mahasiswa lain membawa empat tuntutan yang secara garis besarnya untuk mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membahas soal pemakzulan kekuasaan Jokowi.

"Kami ingin menegur, bahasanya menjewer Bapak Joko Widodo selaku yang terhormat, bahwasanya wewenang bapak harus dibatasi," ungkap dia.

"Kalau dalam arti kekuasaan Bapakmu dilanjutkan, tidak seperti ini caranya. Harus ada proses-proses konstitusi, proses demokrasi, dan proses etik moral yang harus diperhatikan dan dihargai secara publik," katanya.

Mahasiswa, yang dipantau Surabaya Pagi,mulai membakar spanduk sekitar pukul 18.20 WIB. Setumpuk spanduk diletakkan di beberapa titik, lalu dibakar satu per satu hingga api membara.
Tampak asap membubung tinggi, memenuhi area di tikungan Jalan Ir H Juanda.

Baca Juga: Gibran dan Bobby Nasution Dijadwal Hadir di Otoda 2024, Pemkot Surabaya Perketat Keamanan

Hingga pukul 19.15 WIB, massa aksi masih melakukan orasi di atas mobil komando. Api dari pembakaran spanduk caleg mulai mengecil, tetapi asapnya masih menyeruak dan membuat area demo terasa sesak.

"Kami kumpulkan banner itu yang sudah rusak. (Itu pesan) kepada partai politik yang memainkan sandiwara selama masa kampanye ini," ujar koordinator lapangan bernama Fadli kepada wartawan.

"Tidak ada memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi memperjuangkan kepentingan pemenangannya saja," imbuh dia.

Para mahasiswa menilai Jokowi telah melakukan kecurangan dengan terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon presiden yang maju dalam kontestasi politik 2024.
mahasiswa turun ke jalanan di Jakarta. (erk/jk/rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU