SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Saat menunggu berbuka puasa pada Jumat 22 Maret 2024 sekitar pukul 17.00 warga Dusun Sidoasri Desa Sumberagung Kec. Gandusari Kabupaten Blitar dikejutkan kepulan asap hitam membumbung dan kobaran api dari sebuah Ruko Bangunan, di mana saat itu warga sedang melakukan tahlil di rumah Kasyanto (42) yang sekaligus ketua RT setempat.
Peristiwa kebakaran itu sendiri seperti yang dilaporkan ke Polsèk Gandusari bahwa sekitar Pukul 16.00 (Jumat 22 Maret 2024) Kamim Setiyono (37) pemilik Ruko sedang pergi ke Talun bersama Roni adiknya menjenguk orang tuanya sekaligus menjenguk istrinya yang sedang sakit.
Baca Juga: Curi Motor, ABG di Blitar Jadi Bulan-bulanan Warga
"Ketika kobaran api membumbung dan keluarkan asap dari ruko, warga saat itu sedang Tahlil di rumah Kasyanto saksi petama, melihat kobaran api di ruko langsung warga masarakat melakukan pemadaman api secara manual (apa adanya) agar tidak.meluas,dan menghubungi pihak Damkar Pemkab Blitar," kata Iptu Hery Irianto Kasi Humas Polres Blitar.
Baca Juga: Padamkan Api, Lansia di Jember Tewas
Kobaran api baru bisa di padamkan sekitar dua jam dan kondisi ruko sendiri ludes termasuk isi Ruko, sementara ketika kejadian pemilik Ruko yang berada di rumah orang tuanya, baru tiba di TKP setelah kondisi Rukonya kondisi sudah terbakar setelah di hubungi oleh Saksi Kasyanto (Ketua RT).
Atas kejadian itu korban jiwa nihil, sedang kerugian material berkisar Rp.50 Juta, untuk barang yang terbakar betupa Motor Honda jenos GL Max AG 2932 MZ, peralatan Las, Cat kayu sekitar 12 biji 15 Pintu jenis PVC, Kompresor Cat, 100 lembar Yriplex dengan tebal @ 8 mm termasuk peralatan toko yang di jual sedang Ruko tersebut dengannukyran luas 5 meter x 13 m.
Baca Juga: Kandang Ayam Ludes Terbakar, Rugi Ratusan Juta Rupiah
"Sementara kebakaran di duga berasal dari konsleting aliran listrik, kini masih didalami oleh Team Inafis Sat.Reskrim Polres Blitar, untuk itu atas kejadian ini kami harap warga untuk kewaspadaannya bila meninggalkan rumah, untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan," pesan Iptu Hery Irianto. Les
Editor : Moch Ilham
