Perlintasan KA Memakan Korban, BHS Desak PT KAI dan Pemkot Surabaya Pasang Palang Pintu Otomatis

author Arlana Chandra Wijaya

- Pewarta

Rabu, 29 Jan 2025 22:29 WIB

Perlintasan KA Memakan Korban, BHS Desak PT KAI dan Pemkot Surabaya Pasang Palang Pintu Otomatis

SurabayaPagi, Surabaya - Perlintasan kereta api di Jalan Nias, Kecamatan Gubeng, Surabaya, kembali menjadi sorotan. Baru-baru ini, seorang ibu berinisial RR (35) mengalami luka serius di pergelangan kaki akibat tertabrak kereta pada Jumat (24/1/2025). Beruntung, anaknya yang berboncengan dengannya selamat setelah melompat dari motor.

Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di perlintasan sebidang yang hanya mengandalkan tenaga manusia tanpa palang pintu otomatis.

Baca Juga: Perebutkan Piala Hasyim Cup, IPSI Jatim Apresiasi Prestasi Atlet Silat Muda Surabaya

Menanggapi insiden ini, Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), langsung turun ke lokasi pada Rabu (29/1/2025). Ia menyoroti kurangnya pengamanan di perlintasan tersebut dan mendesak adanya perbaikan segera.

"Jadwal kereta harus tersedia di semua perlintasan sebidang, termasuk di Jalan Nias. Selain itu, informasi ini juga perlu disebarkan ke masyarakat melalui RW, RT, dan tokoh masyarakat," tegas BHS.

Dengan meningkatnya lalu lintas kereta akibat peralihan jalur Grobogan-Semarang, BHS mendesak agar PT KAI dan Pemkot Surabaya segera memasang palang pintu otomatis. Menurutnya, keselamatan warga jauh lebih berharga dibandingkan biaya pemasangan.

Sebagai langkah awal, Bambang Haryo memberikan bantuan early warning system yang terhubung dengan rel kereta. Sistem ini akan mengaktifkan alarm jika ada getaran dari kereta yang mendekat.

Selain itu, ia juga akan membantu pengadaan lampu dan pengeras suara (toa) agar peringatan bisa lebih jelas terdengar.

Baca Juga: Siapkan Generasi Emas Tahun 2045, PT DLU Gelar Khitan Massal Gratis

Di sisi lain, perwakilan warga meminta agar penjaga perlintasan mendapatkan gaji dari anggaran Pemkot Surabaya, bukan swadaya kampung. BHS pun siap mengajukan permintaan ini ke Wali Kota Surabaya.

"Kami akan mengupayakan anggaran Rp800 ribu per bulan untuk penjaga perlintasan dari pemerintah kota, bukan lagi dari kampung," ungkapnya.

BHS menegaskan bahwa perlintasan ini adalah jalur resmi yang sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, pemerintah wajib melengkapinya dengan infrastruktur yang memadai.

"Nyawa masyarakat lebih mahal dari anggaran daerah. Sudah saatnya kita memasang palang pintu otomatis demi keselamatan semua," tegasnya.

Baca Juga: BHS Desak Pemkot Surabaya Bersinergi Tingkatkan Perjalanan Angkutan Publik

Ketua RW 02 Djoko Susanto juga mengapresiasi kepedulian Bambang Haryo yang telah memberikan solusi konkret bagi warga.

"Alhamdulillah, berkat bantuan ini, keselamatan warga semakin terjamin," ucapnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan perlintasan sebidang di Jalan Nias bisa lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan. Pemerintah, PT KAI, dan masyarakat harus bersinergi untuk menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama. Byb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU