Pakar: Lansia Mandi Maksimal 10 Menit

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pakar dermatologi dan venerologi yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin, Makassar dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV menyarankan lansia mandi maksimal lima hingga 10 menit. Pembatasan waktu guna mencegah kulitnya semakin kering.

"Itu pun nggak berendam, mandi biasa," ujar dia, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Cegah Stunting, Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Gencarkan Generasi Sehat

Amelia mengatakan, lansia sebaiknya memilih air yang hangat dan sabun yang tidak bersifat iritatif karena akan menyebabkan kulit semakin kering. Sabun yang bersifat iritatif di antaranya mengandung antibakterial atau yang berfungsi untuk memutihkan kulit.

Lebih lanjut mengenai sabun, dia menyarankan yang sifatnya cair ketimbang batang. Salah satunya karena berisiko terkontaminasi bakteri akibat penggunaan bersama dengan anggota keluarga lainnya.

"PH untuk sabun batang lebih tinggi jadi bersifat alkali, itu yang bisa membuat kulit jadi lebih kering. Karena pH kulit sekitar 4,5-5,5, jadi sifatnya lebih ke asam," kata dia.

Amelia menyarankan lansia juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk masalah-masalah kulit kering yang dialami. Karena tidak semua sabun bisa digunakan dan tidak semua pelembap bisa digunakan untuk semua kasus.

Baca juga: TMMD ke 120 Kodim 0816/Sidoarjo, Rasa Kemanusiaan TNI, Ibu Sutinah Dapat Bantuan Kesehatan di Posko TMMD

Menurut dia, pada kasus kulit kering derajat ringan, obat yang diberikan berbeda dengan derajat yang sudah berat. Ini juga berlaku pada kondisi kulit kering ditambah infeksi yang ditatalaksana berbeda dengan tanpa infeksi.

"Paling tidak bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien. Paling tidak, tidak gatal, kulitnya lembap, lebih nyaman dengan menjalani hari-harinya," kata dia.

Konsultasi ke dokter juga diperlukan apabila kulit kering belum juga sembuh dalam beberapa hari. Amelia mengatakan, ini mungkin bukan masalah kulit kering biasa melainkan ada penyebab lain yang harus dicari dan diobati.

Baca juga: BKKK Surabaya Siagakan 75 Nakes dan 6 Ambulans untuk Pantau Kesehatan Jamaah Haji

Amelia mencatat, kebanyakan pasien yang datang ke klinik tempatnya praktik datang dengan penyakit penyerta lain seperti gula tidak terkontrol, dan akhirnya kulit menjadi gatal. Kasus lain, gatal yang berpindah dari satu organ tubuh ke bagian lainnya, tidak ada lesi kulit dan hanya tampak kulit kering dan bersisik.

"Itu kondisi kulit kering dengan derajat ringan. Pengobatannya bisa mulai dengan sabun, pelembap yang tepat, kasih tambahan obat oles," ujar Amelia.hlt/lns

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru