Meski Naik Daun, Batik Mojokerto Bersaing Ketat dengan Batik Printing

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI. COM, Mojokerto - Masa keemasan bagi para perajin batik Mojokerto berlangsung sejak koperasi berdiri. Sayangnya, era kejayaan itu cuma terjadi selama kurang lebih satu dekade. Itu seiring masuknya produk batik yang dihasilkan dari industri.

Ayuhanafiq, tokoh budayawan Mojokerto mengatakan, kemunculan produk batik hasil pabrikan seiring kebijakan pemerintah pusat yang mencabut hak konsesi kain mori dari Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). 

Baca juga: Seleksi GSI 2024 Dimulai, Pj Ali Kuncoro Harapkan Bibit Unggul Sepak Bola Lahir dari Kota Mojokerto

Akibatnya, perajin batik kesulitan mendapatkan bahan baku yang biasa difasilitasi lewat koperasi. ”Kalaupun ada, harga kain melambung di pasaran,” papar dia.

Kebijakan yang diberlakukan pada tahun 1970 itu menjadi awal kembali merosotnya produktivitas batik di Mojokerto. Meski beberapa perajin masih mencoba untuk bertahan, namun kain batik terpaksa dibanderol dengan harga tinggi mengikuti kenaikan biaya produksi.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Bus Pariwisata SMK Depok, Ini Imbauan Pj Wali Kota Mojokerto

Di sisi lain, momentum tersebut turut membuka peluang bagi investor untuk mendirikan industri tekstil. Di antaranya membangun usaha yang memproduksi kain batik. Kerajinan yang sebelumnya dihasilkan dengan cara mencanting lembar demi lembar perlahan mulai tersisih dengan batik yang diproduksi secara massal dengan teknik printing. 

”Dengan kapasitas produksi yang, batik pabrikan membanjiri pasaran dengan harga murah,” imbuh Yuhan.

Baca juga: Rayakan May Day, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Ribuan Buruh Jalan Sehat Keliling Kota

Dengan kondisi tersebut, sulit bagi perajin batik konvensional untuk membendung produk pabrikan. Akibatnya, beberapa pelaku usaha batik lokal Mojokerto memilih untuk gulung tikar. Nasib batik tulis pun makin tenggelam di tahun 1980-an.

Meski demikian, dewasa ini kerajinan batik Mojokerto kembali naik daun. Baik Pemerintah Kota dan Kabupaten Mojokerto mengupayakan promosi melalui event kedaerahan yang memberdayakan perajin batik lokal. Sejumlah motif pun juga telah dipatenkan sebagai corak khas Mojokerto. Dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru