Serapan Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Madiun Masih Rendah

surabayapagi.com
Foto ilustrasi. Foto: Kementan.

SURABAYAPAGI.COM, Madiun - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun mencatat bahwa serapan pupuk bersubsidi di wilayah setempat tahun ini masih rendah. Yakni hanya sekitar 40 persen dari 25.134 ton jenis urea, 12.062 ton NPK, dan 623 NPK formula khusus.

Kabid Sarana dan Prasarana dan Sarana Pertanian Disperta Kabupaten Madiun Parna menjelaskan, penyebab rendahnya serapan pupuk bersubsidi disebabkan karena adanya beberapa kendala. Misalnya, perbedaan NIK dengan nama dalam aplikasi, dan petani yang sudah meninggal ikut masuk dalam data.

Baca juga: DPD Partai Nasdem Kab Madiun Buka Pendaftaran Bacabup

"Adanya beberapa petani yang meninggal dunia juga menjadi kendala pada penyerapan pupuk bersubsidi tahun 2023 di Madiun, untuk itu Disperta berupaya melakukan update data bermasalah, serta update data petani yang meninggal dunia hingga 31 mei 2023 kemarin," kata Parna pada Selasa (06/06/2023).

Baca juga: Kepala Bakesbangpol Jatim Dilantik Jadi Pj Wali Kota Madiun

Parna mengatakan bahwa perbedaan NIK dengan nama petani dalam aplikasi e-Alokasi juga menjadi kendala tersendiri. Akibatnya, hingga saat ini sejumlah petani belum bisa menyerap pupuk bersubsidi.

Sementara musim hujan yang jatuh sekitar bulan Oktober hingga Desember 2022, sambungnya, alokasi pupuk tahun 2023 masih menggunakan alokasi pupuk di tahun 2022.

Baca juga: Disperta Madiun Catat per April 2024, Alami Puncak Produksi Panen Padi

"Untuk mempercepat serta memotong lambatnya serapan ke tiga jenis pupuk bersubsidi itu, maka dinas terkait, terus berupaya untuk melakukan sosialisasi dan evaluasi melalui petugas di lapangan," tutupnya. mdn

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru