Cadangan Gas Raksasa Ditemukan di Wilayah Kalimantan Timur

surabayapagi.com
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Cadangan gas raksasa ditemukan di wilayah North Ganal, Kalimantan Timur. Adapun penemuan ini diyakini dapat mendorong investasi eksplorasi yang lebih masih.

Penemuan sumur Gen North-1 ini menjadi salah satu dari tiga besar temuan eksplorasi di dunia pada tahun 2023. Perkiraan awal dari penemuan ini sebesar kurang lebih 609 MMBOE (Recoverable). 

Baca juga: Kemenkumham Tegaskan Paten KSLL Tak Bermasalah

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengapresiasi penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal Kalimantan Timur dalam jumlah yang signifikan dengan perkiraan awal gas in place 5 triliun cubic feet (tcf). Kabar tersebut disampaikan oleh Head of Regional and Far East Eni saat bertemu dengan Dwi Soetjipto pada ajang ADIPEC Minggu lalu  (1/10) di Abu Dhabi.

Dwi mengatakan penemuan akan mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan dan mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Baca juga: Dukung Satgas RAFI 2021, PGN Pastikan Keamanan Infrastruktur

Adapun Dwi berharap dengan adanya penemuan ini akan lebih banyak IOC yang masuk ke Indonesia.

"Kami berharap penemuan cadangan gas di North Ganal oleh salah satu international oil company (IOC) akan mendorong lebih banyak IOC lainnya untuk masuk ke Indonesia. Ini tentu buah dari salah satu upaya pemerintah meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional" jelas Dwi dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023)

Baca juga: Kabupaten Jombang Mendukung Pembangunan Jargas Bumi untuk Rumah Tangga

Ia juga menyampaikan bahwa SKK Migas akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Eni untuk tahapan-tahapan selanjut agar penemuan raksasa tersebut dapat segera dimonetisasi.
Penemuan giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat diproduksi sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh pemerintah. ac

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru