Mahasiswi di Jember Meninggal Dunia saat Diklat Pecinta Alam di Argopuro, Begini Kronologinya

surabayapagi.com
Proses evakuasi mahasiswi di Jember yang dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti diklat pecinta alam di lereng Pegunungan Argopuro pada Sabtu (12/11/2023). SP/ JBR

SURABAYAPAGI.com, Jember - Seorang mahasiswi NND (18) salah satu universitas di Jember dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti diklat pecinta alam di lereng Pegunungan Argopuro pada Sabtu (12/11/2023).

Korban merupakan mahasiswa fakultas teknik yang tengah mengikuti pendidikan dasar mahasiswa pecinta alam. Peristiwa itu pun sempat menggegerkan warga di sekitar lokasi. 

Baca juga: Libur Panjang, Daop Jember Alami Peningkatan 7%

Mendapat laporan dari masyarakat adanya salah satu mahasiswi yang membutuhkan bantuan medis, Tim Evakuasi Basarnas Jember langsung menuju ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi korban NND (18) di lereng Pegunungan Argopuro.

“Sehingga kami langsung menyiapkan tim dan sukarelawan untuk menuju ke lokasi,” kata Rudi Prahara Komandan Tim Evakuasi Basarnas Jember, Senin (13/11/2023).

Disisi lain, proses evakuasi berlangsung lama karena pihak panitia tidak mampu membawa korban ke tempat yang sudah direncanakan untuk bertemu dengan tim Basarnas.

Baca juga: Libur Panjang 8-12 Mei, Tiket KA Daop 9 Jember Sudah Ludes Terjual

“Ada beberapa anggota Tim SAR gabungan harus naik dengan medan yang terjal untuk menjemput korban (yang) dalam kondisi kritis. Sehingga dilakukan estafet untuk membawa korban dari lokasi ke titik penjemputan hingga ke RSD dr. Soebandi Jember,” tuturnya.

Diketahui lokasi kegiatan diklat pecinta alam berada di koordinat 64 A di kawasan hutan milik Perhutani di Kecamatan Arjasa, Jember.

“Lokasi mereka berada di lereng selatan Pegunungan Argopuro dan informasinya lokasi tersebut memang sering digunakan untuk kegiatan diklat mahasiswa,” ujarnya.

Baca juga: Gerindra dan PKB Resmi Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

Pihak Tim SAR tidak mengetahui yang bersangkutan sakit apa. Karena pihaknya hanya fokus bagaimana korban bisa segera turun untuk dibawa ke puskesmas terdekat atau rumah sakit. Sedangkan, hasil pemeriksaan luar oleh tim medis, tidak ditemukan adanya luka pada tubuh korban.

“Saat korban dipindahkan ke ambulans, saya cek sudah tidak ada denyut nadi. Ketika diperiksa oleh dokter di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” ujarnya. jbr-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru