KEK Sanur, Wisata Kesehatan Terintegrasi yang Jadi 'Landmark' Perekonomian RI

surabayapagi.com
Pembangunan gedung pertemuan di Kawasan KEK Kesehatan Sanur. SP/ BLI

SURABAYAPAGI.com, Bali - Ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali memberikan dampak positif. Melalui KEK Sanur tersebut dapat menjadi lokomotif akselerator perekonomian nasional di RI (Republik Indonesia).

Selain itu KEK Sanur yang terdiri dari Convention Center seluas 3750 meter persegi dan Alster Lake Clinic dengan terobosan medical technology juga menjadi tonggak pencapaian bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.

Baca juga: Ruangan Clandestine Laboratorium Narkoba Buatan 3 WNA di Bali, Kokoh bak Pabrik Besar

"KEK Sanur ini dapat menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan terintegrasi sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Kamis (01/02/2024).

Tidak hanya itu, KEK Sanur akan membawa teknologi medical and wellness terbaik di Indonesia, serta yang lebih penting seluruh kawasan nantinya ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja.

Baca juga: OXO The Residence, Vila Mewah di Bali Harga Mulai Rp 7,5 Miliar

Di sisi lain, Direktur utama InJourney, Dony Oskaria menyebut, pengembangan convention ini akan mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions (MICE).

"Convention ini juga menjadi salah satu convention center terbesar di Bali dengan kapasitas 5.000 pax yang memiliki pemandangan yang indah dengan menghadap langsung ke area pantai," sebutnya.

Baca juga: Destinasi Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan Dipadati Pengunjung, Didominasi Wisatawan Jatim

Dari pembangunan KEK Sanur tersebut, pemerintah menargetkan pada tahun 2045 penghematan potensi devisa mencapai Rp 86 triliun dan penambahan devisa hingga Rp19,6 triliun pada periode yang sama. 

Diketahui, KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 ini merupakan inisiatif strategis Pemerintah untuk memanfaatkan potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan, dengan menjadikan Bali sebagai landmark (penanda atau contoh dalam sebuah kawasan) dalam peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia. bli-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru