Alasan RFEF Ubah Format Piala Super Spanyol

surabayapagi.com
SURABAYAPAGI.COM-Seperti diketahui, Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) mengubah format Piala Super Spanyol pada awal 2019 yakni pekan depan pada 9-12 Januari mendatang. Jika sebelumnya hanya mempertemukan kampiun Liga Spanyol dengan Copa del Rey, maka edisi kali ini menambah dua peserta lagi dari peringkat tiga dan empat klasemen liga. Empat tim yang bakal berlaga di Piala Super Spanyol musim ini yakni Barcelona (juara LaLiga), Valencia (juara Copa del Rey), serta Atletico Madrid dan Real Madrid yang merupakan tim peringkat kedua dan ketiga La Liga musim lalu. Perubahan format itu mengundang kontroversi di Negeri Matador. Belum lagi, penyelenggaraan kali ini digelar di Spanyol setelah pada Piala Super Spanyol 2018 dihelat di Maroko. Perubahan format dari dua tim menjadi empat tim dalam kompetisi Piala Super Spanyol diharapkan bisa meningkatkan ketertarikan penggemar sepak bola di Spanyol. "Dengan format ini, kami bisa lebih memperkenalkan brand klub-klub Spanyol," kata Presiden RFEF, Luis Rubiales. Perubahan-perubahan format itu alasannya cuma satu: uang.Yang sudah-sudah, Piala Super Spanyol selalu mempertemukan klub juara Liga Spanyol dengan pemenang Copa del Rey. Pertandingannya pun selalu digelar pada Agustus, sebelum roda kompetisi berputar. "Pada intinya, sepakbola sudah menjadi bisnis, dan dalam bisnis yang dicari adalah pemasukan," ujar Valverde dilansir dariDetik.com. "Ini format yang benar-benar berbeda dibanding yang biasanya dipakai. Sebelumnya itu (Piala Super Spanyol) selalu menjadi gelar pertama (yang bisa dimenangi) dan menjadi pertandingan pembuka musim," imbuh pelatih Barcelona itu. Uniknya, pihak RFEF dan pemerintah Arab Saudi juga sepakat mengizinkan wanita Arab Saudi untuk menyaksikan Piala Super Spanyol di Stadion King Abdullah Sports City. "Perempuan akan diizinkan menonton laga-laga tersebut secara bebas, tanpa batasan, dan tidak akan ada area stadion yang khusus diperuntukkan untuk mereka. Itu tertulis dalam kontrak dengan pemerintah Arab Saudi," ujar Rubiales, dikutip dari AS.

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru