Angka Kesembuhan Pasien Covid 19 di Surabaya, Capai 94 Persen

surabayapagi.com
Suasana di salah satu warkop di Rungkut yang terlihat masih normal dan cenderung ada kerumunan, Rabu (9/2/2022). SP/Amin

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Surabaya, mencapai 94,5 persen. Sedangkan keterisian tempat tidur di rumah sakit naik hingga 20 persen seiring terjadinya kenaikan kasus positif virus corona beberapa waktu terakhir.

"Terkait hal ini, Pemkot Surabaya telah mengambil langkah antisipatif, di antaranya memperkuat testing dan tracing," kata Armuji, kemarin.

Baca juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, per Rabu (9/2/2022) terhitung jumlah pasien positif COVID-19 dalam perawatan medis sebanyak 2.174 orang sehingga secara keseluruhan warga terpapar virus corona sejak terjadinya pandemi mencapai 75.142 orang.

Sedangkan untuk angka kesembuhan harian pada Rabu (9/2/2022) tercatat 994 orang. Sedangkan jumlah tambahan kasus aktif pada hari yang sama sebanyak 1.418 orang.

Wawali menambahkan, angka kesembuhan pasien COVID-19 yang tinggi di Surabaya mencapai 94,5 persen. Menurutnya berdasarkan keterangan dari Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Surabaya Didi Dewanto, tingkat keterisian tempat tidur rawat inap di rumah sakit naik 5 hingga 20 persen dengan tren meningkat.

"Angka kesembuhan tinggi mencapai 94,5 persen, tetapi laju infeksinya juga sangat cepat, kita semua harus disiplin menjaga diri," ujarnya.

Untuk menjaga BOR rumah sakit tetap stabil, Armuji meminta warga Surabaya tidak panik apabila terinfeksi COVID-19, melainkan segera melapor kepada puskesmas setempat. Selanjutnya akan diberikan rekomendasi untuk isolasi mandiri atau harus dibawa ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji.

"Jangan tergesa-gesa ke rumah sakit, kecuali yang memiliki komorbid atau ada gejala medis yang harus ditangani. Pemkot juga menggenjot vaksinasi untuk meminimalisasi dampak infeksi COVID-19," katanya.

Ia juga mengimbau warga tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak dan tetap menerapkan protokol kesehatan di manapun berada, serta segera mengambil kesempatan vaksin apabila sudah dijadwalkan.

Di saat bersamaan, kendati level PPKM Surabaya telah berada di angka 2, aktifitas masyarakat di Surabaya masih terlihat normal. Rata-rata warga  acuh tak acuh dengan aturan prokes. Masyarakat masih banyak yang menganggap Surabaya masih berada di PPKM level 1.

Dari pantauan Surabayapagi.com di lapangan, di beberapa tempat masih sangat ramai. Beberapa di antaranya seperri warung kopi, tempat makan, hingga pusat perbelanjaan.

Baca juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Salah satu warung kopi di wilayah Rungkut Surabaya terpantau ramai dengan pengunjung, bahkan pengunjung tak segan-segan duduk berkelompok sembari memainkan game di gawai mereka. Bahkan ada pengunjung yang telah berada di lokasi tersebut selama lebih dari 3 jam.

Padahal bila melihat aturan di level 2 sesuai dengan Inmendagri no 9 tahun 2022, seharusnya kegiatan di warung kopi rumah makan dibatasi dan tak boleh berkelompok.

Ditambah lagi untuk pengunjung yang ingin makan atau minum di warung di batasi dengan waktu maksimal 60 menit.

Salah satu pemilik warung kopi yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, bila ia mengikuti aturan level 2 PPKM maka dirinya akan kembali merugi seperti pemberlakuan level 2 di tahun lalu.

" Ia kan sekarang ekonomi lagi baik-baik, kita juga baru tahap perbaikan, kok sudah ada peraturan level 2 lagi sih. ini pemerintah kok gak kasian sama rakyat, apalagi pedagang seperti saya ini,"katanya kepada Surabayapagi, Rabu (9/2/2022)

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Ia pun meminta bila pemerintah menaikkan level PPKM, seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat , khususnya pemilik warung kopi dan rumah makan.

"Ini tidak ada pemberitahuan tiba-tiba level 2, aku juga baru tau dari sampean. Akhirnya gini kan kami pengusaha kecil yang rugi," ucapnya.

Sebagai informasi, selain Surabaya ada sekitar 57 daerah lainnya yang masuk ke PPKM level 2 untuk wilayah Jawa dan Bali. Di Jawa Timur sendiri, beberapa wilayah yang masuk dalam PPKM level 2 diantaranya adalah Kota Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto.

Ketiga wilayah ini dinaikkan statusnya akibat lonjakan kasus covid 19 selama seminggu terakhir, hingga 7 Februari 2022 kasus aktif covid-19 di Surabaya mencapai 1426 orang.

Angka ini membuat kota Surabaya menempati peringkat pertama kasus pertama di Jatim. Sementara untuk Sidoarjo dan Gresik, dengan jumlah masing-masing sebanyak 990 orang dan 508 orang. min

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru