BPBD Banyuwangi Semprot Disinfektan ke Pondok Terpapar Covid-19

surabayapagi.com
Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Banyuwangi semprot cairan disinfektan di Pondok Darussalam, Blokagung. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi, merilis sedikitnya ada 77 orang santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, terpapar Covid-19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi langsung melakukan peyemprotkan cairan disinfektan ke pondok.

“Penyemprotan itu kita lakukan hari ini menggunakan Lima unit mesin semprot dan satu unit mobil Ranger untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran wabah Covid-19 di Ponpes,” ungkap salah satu anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Banyuwangi, Oki Purwandono mengatakan, Sabtu (22 /8/2020).

Baca juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Darussalam, Blokagung  juga sudah menggelar Pers Conference, pada Jumat 21/8/2020 sore.

Melalui juru bicara pondok, Nihayatul Wafiroh didampingi Direktur RSUD Genteng, dr. Kurniyanto menyampaikan bahwa Covid-19 bukan aib dan Covid-19 adalah penyakit yang bisa disembuhkan.

Secara terbuka pihaknya langsung memberikan informasi mengenai kondisi Ponpes dan kondisi puluhan yang dinyatakan reaktif melalui saluran website resmi Ponpes Darussalam dan Instagram ponpes.

"Masalah hasil tes ini, kami tidak pernah menutup-nutupi informasi dan hasil Pers Conference nanti juga akan disampaikan melalui FB pondok," kata Nduk Nik panggilan akrabnya.

Baca juga: Polisi Menetapkan 5 Orang Sebagai Tersangka

Saat ini santri yang terpapar Covid-19 langsung menjalani perawatan, sedangkan untuk santri yang dinyatakan reaktif langsung dilakukan isolasi.

"Untuk ruang perawatan dan isolasi, ruang santri putri dan putra terpisah," tegasnya.

Kata Nduk Nik, pada Minggu, 16 Agustus dilakukan rapid test massal di Pesantren Blokagung. Total ada 502 santri yang mengikuti rapid test. Dari 502 santr putra dan putri, 30 persen adalah hasil tracing dari 3 santri yang reaktif dari hasi tes di puskesmas. Sementara 70 persen adalah santri yang hari itu sakit yang menjalani isolasi di pondok pesantren.

Baca juga: Pasca Banjir Lahar Dingin Semeru, BPBD Jatim Prioritaskan Pemulihan 18 Jembatan dan 1 DAM

Tanggal 16 Agustus 2020 sore diketahui jika ada 92 santri putri dinyatakan reaktif. Minggu malam, pihak pondok pesantren langsung melakukan isolasi kepada 92 santri putri tersebut," terangnya.

agak berat langsung dipisahkan dengan santri positif Covid-19 tanpa gejala. Yang ke-dua, santri yang hasil swabnya negatif juga dipisahkan. Sementara santri positif tanpa gejala isolasi mandri.Ada beberapa langkah yang diambil pondok pesantren. Santri positif dengan gejala. Dsy5

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru