SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Seiring dengan perkembangannya eksistensi kopi telah bergeser menjadi gaya hidup. Kini, kafein adalah teman pelecut semangat sebelum memulai segala rutinitas.
Kedai kopi yang bernama Coffee At Louis ini berada di Jln. Trunojoyo No. 69, Surabaya. Dibuka mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, coffee shop ini memang menyasar pekerja sebagai target marketnya.
Baca juga: Deretan Event di Surabaya Sepanjang Mei 2024
Bukan tanpa alasan, jam operasional yang mengikuti jam kerja tersebut merupakan budaya bawaan dari owner Coffee At Louis yang ternyata berwarga negara Australia. Hal ini dijelaskan oleh salah satu barista yang akrab dipanggil Mas Ipang.
"Jadi owner Coffee At Louis ini orang Australia, Pak Liam namanya. Culture orang luar itu kalo ngopi itu pagi. Jadi sebelum berangkat ke kantor mereka biasanya ngopi dulu. Itu kenapa akhirnya di sini bukanya pagi sebelum orang berangkat kerja," terang Ipang kepada Surabaya Pagi, Selasa (8/6/2021)
Baca juga: Ratusan Buruh Sudah Padati Frontage Ahmad Yani, Siap Menuju Kantor Gubernur Jatim
Dengan mengusung specialty coffee, Ipang menjamin kopi yang disajikan di Coffee At Louis memiliki aroma dan citarasa yang enak dengan kualitas terbaik.
"Sebenernya gak ada beda soal rasa kopi di Australia dengan di sini. Tapi di sini emang specialty coffee. Kita sangrai kopi kita sendiri. Rasanya dijamin enak, kualitasnya juga terjamin," ujarnya.
Baca juga: Menjelang Pendaftaran, PDIP Surabaya Bahas Persiapan Pilkada 2024
Mulai dari single origin Tanzania yang diseduh dengan Hario V60 hingga Cold Brew dan Hot Cappuccino menjadi best seller yang siap dinikmati. Tidak hanya itu, Coffee At Louis juga menyediakan big breakfast sebagai brunch favorit dan masih terdapat pilihan menu lainnya yang dibanderol dengan harga di bawah Rp100 ribu.
Coffee At Louis juga memiliki ambience yang menyenangkan. Didesain minimalis dengan warna dominan putih serta dilengkapi ornamen kayu yang dikelilingi tanaman hijau sukses membuat para pengunjung menjadi betah duduk berlama-lama sembari mencium aroma kopi yang menyeruak ke setiap sudut. La
Editor : Redaksi