Akhir April, Harga Garam di Tingkat Petani se-Pulau Madura Merosot

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Mei 2024 13:50 WIB

Akhir April, Harga Garam di Tingkat Petani se-Pulau Madura Merosot

i

Ilustrasi petani garam di Pulau Madura alami kemerosotan harga jual. SP/ MDR

SURABAYAPAGI.com, Madura - Banyaknya stok garam milik petani yang merupakan hasil panen musim produksi tahun 2023 membuat harga garam di tingkat petani se-Pulau Madura mengalami penurunan signifikan pada akhir April ini.

"Iya memang turun. Kalau di bulan sama pada 2023, harga garam saat itu di angka Rp 4.000 per kilogramnya, jauh dengan harga yang beredar sekarang, ungkap Ketua Forum Petani Garam Madura (FKGM) Ubaid, Kamis (02/05/2024).

Baca Juga: Mahfud Isyaratkan Garam Impor Turunkan Citra Madura

Sedangkan saat ini, harga jual garam di tingkat pabrik berkisar antara Rp 800 hingga Rp 1.400 per kilogram.

“Kami tambah khawatir juga, karena pemerintah juga mengimpor garam 3,4 juta ton tahun 2024 ini. Otomatis harga garam rakyat akan ikut merosot pastinya," imbuhnya lagi.

Menurut Ubaid, kondisi merosotnya harga garam saat ini juga diperparah dengan minimnya pabrik yang membeli garam di Pulau Madura.

Baca Juga: Produksi Garam Nasional Masih Rendah, Pengusaha Industri Pilih Impor

"Harga garam merosot, jualnya juga sulit kalau di sini. Mau tidak mau, harus dikirim ke Pulau Jawa. Harganya lebih bagus, tetapi ya tetap saja kami mengeluarkan biaya transportasi tambahan. Kalau mengandalkan perusahaan BUMN PT Garam Persero untuk membeli, mereka juga terbatas stok pembeliannya," imbuh Ubaid.

Sementara itu, menurut penuturan salah satu petani garam lainnya, Syamsuri, sejak puluhan tahun alur jual beli garam di Pulau Madura dinilainya kurang sehat. Sebab PT Garam Persero sebagai perusahaan pemerintah yang bertugas menstabilkan garam kurang dapat menjalankan perannya.

"Tiap panen garam, hanya sedikit petani yang jual ke PT Garam Persero. Karena mereka juga punya hasil panen sendiri dari lahan-lahan peggaraman mereka. Nah kami ke mana jualnya, ya pasti ke gudang swasta di Gresik, Sidoarjo, Surabaya. Ini saya sampaikan agar pemerintah pusat tahu," kata Syamsuri.

Baca Juga: Antisipasi Penurunan Produksi Garam, DKP Jatim Siapkan Konsep Hulu-Hilir

Sedangkan menurut, Humas PT Garam Persero Miftahul Arifin mengatakan jika harga garam di pasaran tidak semata-mata ditentukan oleh PT Garam Persero saja.

"Kalau kami stok garam di gudang memang banyak dari hasil panen tahun lalu. Ya pasti penyerapan garam rakyat harus melalui pertimbangan stok di internal kami dulu," kata Miftah. mdr-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU