Gowes di Ponorogo Masuk Rekor MURI

surabayapagi.com
Kegiatan gowes bersepeda unta dengan mengenakan sarung dan kopiah di Ponorogo

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Kegiatan gowes bersepeda unta dengan mengenakan sarung dan kopiah di Ponorogo tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Rekor yang dicatat adalah sebagai pemrakarsa dan penyelenggara bersepeda mengenakan sarung dan kopiah peserta terbanyak.

Baca juga: Gelaran 30 Hari Pasar Malam, Sumbang Rp 450 Juta PAD Pemkab Ponorogo


"Hari ini tercatat peserta terbanyak 6.221 orang," tutur anggota MURI Sri Surya Widati kepada wartawan, Minggu (24/10/2021).

Sri mengatakan Ponorogo sudah mencatat sembilan rekor MURI. Di antaranya rekor jathilan terbanyak, pagelaran reog dadak merak, dan seterusnya.

Sementara, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan acara ini merupakan rangkaian dari peringatan hari santri. Sekaligus mengingatkan pada pecahnya perang 10 November dimulai dari resolusi jihad oleh KH Hasyim Asyari.

"Sehingga kami ingin generasi muda tahu bahwa santri berperan mempertahankan kemerdekaan," terang Giri.

Menurut Giri, resolusi itu masih sangat terngiang dan pihaknya ingin masyarakat jihad perang melawan pandemi COVID-19. Sekaligus napak tilas dari Tegalsari hingga ke Jalan HOS Cokroaminoto ke Alun-Alun Ponorogo.

"Begini saya mengambil maskot kenapa membangun HOS Cokroaminoto, agar generasi muda paham bahwa HOS Cokroaminoto lahir di Ponorogo," papar Giri.

Pantauan detikcom, penyelenggaraan sepeda unta ini dilakukan di enam titik dengan peserta total 6.221 orang. Uniknya mereka mengendarai sepeda dengan mengenakan sarung dan kopiah. Selain bersepeda, juga digelar vaksinasi serta pengukuhan satgas Prokes.

"Bersepedaan dengan sarung agak sedikit kerepotan tapi bisa diatasi. Nyaman saja. Apalagi sepeda unto, pasar sepeda kuno itu rakyat kecil ikut menikmati dan laku," tandas Giri.

Baca juga: Petani di Bumi Reog Sumringah, Harga Gabah Kering di Atas HPP

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru