Gus Yani Matangkan Program Layanan Kesehatan dengan KTP

surabayapagi.com
Gus Yani (tengah) didampingi sekda dan pimpinan BPJS saat memimpin rapat pematangan program kesehatan di kantornya, Rabu (14/4). SP/M.AIDID

SURABAYAPAGI.com,Gresik - Bupati Fandi Akhmad Yani terus mengupayakan  cakupan pelayanan kesehatan atau universal health coverage (UHC) untuk seluruh masyarakat Kabupaten Gresik. Artinya, pada saatnya nanti masyarakat Gresik dapat menikmati layanan kesehatan hanya dengan kartu tanda penduduk (KTP).

Untuk itu, pada Rabu (14/4) Bupati Gresik melakukan pematangan program dengan mengundang pimpinan BPJS setempat, para pimpinan rumah sakit se-Kabupaten Gresik dan para kepala OPD terkait serta disaksikan oleh perwakilan DPRD. Rapat merundingkan kebijakan bupati di bidang kesehatan yang sangat ditunggu masyarakat Gresik.

“Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah di bidang pelayanan kesehatan. Selain menjadi program prioritas, kami ingin di era Gresik Baru jumlah angka kemiskinan menurun dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan,” kata Gus Yani, sapaan akrab bupati.

Bupati berharap, UHC ini ada inovasi dari seluruh peserta rapat dan tidak hanya mengandalkan APBD dalam pembiayaannya.

“Sebagai kabupaten industri, kami berharap agar ada optimalisasi dari semua pihak. Baik dari dunia industri dan pihak swasta, pihak rumah sakit dan pelayanan kesehatan di Gresik atau dari program yang lain untuk optimalisasi dalam percepatan program UHC ini," tandasnya.

Kepala Cabang BPJS Gresik Tutus Novita Dewi merinci jumlah kepesertaan BPJS masyarakat Gresik 77,28%. Ada peningkatan dari beberapa minggu sebelumnya yang hanya 74%. Untuk pembayaran klaim selama 8 bulan terakhir tahun 2020 sebesar Rp 421 miliar, sedangkan jumlah pemasukan iuran peserta selama setahun sebesar Rp 435 miliar.  

“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap BPJS juga semakin meningkat. Hal ini sesuai komitmen kami bersama seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan kami untuk tidak melakukan pungutan kepada peserta BPJS dan tidak diskriminasi dalam layanan,” ujar Tutus.

Menanggapi kepesertaan BPJS masyarakat Gresik meskipun ada peningkatan, Sekda Gresik Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno prihatin. Menurut Sekda prosentase kepesertaan BPJS masyarakat Gresik masih dibawah rata-rata prosentase Provinsi Jawa Timur yang mencapai 80,25%.

“Kami berharap kedepan jumlah masyarakat Gresik yang ter-cover BPJS akan terus meningkat,” harapnya. did

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru