Harga Beras Naik, Pedagang Beras Sepi Pembeli

surabayapagi.com
Salah satu kios pedagang beras di Pasar Kendung. SP/ANDRI

SURABAYAPAGI, Surabaya - Harga pangan di Kota Surabaya mayoritas terpantau stabil, Kamis (17/11/22). Namun, harga cenderung naik bagi beberapa komoditas seperti beras, tepung terigu, daging ayam dan sapi, serta bawang merah.

Untuk beras jenis premium terpantau naik Rp 100, sedangkan untuk jenis medium stabil dengan angka Rp 10.900 per Kg. Kenaikan harga beras ini membuat pedagang beras merasa kaget dikarenakan terjadinya pandemi dan harga BBM naik, harga beras meningkat drastis.

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

Salah satu wanita pedagang beras di Pasar Kendung, Bagas merasakan imbas dari kenaikan beras. “Jangan remehkan naiknya harga beras yang cuma 100 rupiah atau 200 rupiah ya, dalam minggu ini dari awal naik sekitar Rp 1.200, saya ambil beras langsung dari beberapa pabrik langsung sekitar 4 pabrikan,”jelasnya, Kamis (17/11/22).

Tak hanya menjual beras, Bagas juga menjual bahan pokok lainnya seperti sula, minyak goreng, tepung terigu dan Telur, ’’ Untuk minyak goreng pun meroket harganya karena mengikuti dollar,’’imbuhnya.

Baca juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Ia merasakan pembeli sangat sepi, di awal bulan pembeli biasanya berdatangan akan tetapi untuk awal bulan kemarin sepi, hanya hari minggu saja kemarin pembeli agak ramai.

“Kadang-kadang liat tanggal atau sewaktu hujan pembeli rame dikarenakan buat stock di rumah,” ujarnya.

Baca juga: Buruh di Surabaya, Demo di Bank Mandiri

Kenaikan ini membuatnya berspekulasi dikarenakan tidak adanya stok beras di pabrik dan menurut beliau dikarenakan tidak boleh impor beras lagi untuk itu membuat banyak pedagang rebutan untuk membeli beras dari pabrik.

“Harapan saya ramai lagi, apa-apa diturunkan lagi, tapi percuma mas kalau diturunkan ekonomi masyarakat masih dibawah standar, kalau gaji ditingkatkan lagi, perputaran yang dari atas harus didongkrak dan yang bawah pasti akan mengikuti, orang-orang suruh kerja semua, gaji yang banyak pasti banyak yang memborong,” pungkasnya.dri

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru