Hasil Pos Penjagaan Suramadu, 305 Orang Positif Swab Antigen

surabayapagi.com
Kondisi Terkini di penyekatan Suramadu. SP/ANGGADIA MUHAMMAD

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pos penyekatan Jembatan Suramadu hingga kini telah menjaring 305 orang positif tes swab antigen. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, petugas juga dikerahkan menjaga pintu masuk dari Surabaya.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum. Dari total 305 pengendara tersebut, 71 orang diantaranya positif swab PCR.

Baca juga: SKK Migas-PHE WMO Gelontor 1.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir Bangkalan

“Hasilnya sudah ada 305 positif antigen, 71 yang positif PCR, dan kita menunggu hasil PCR 161. Sementra hingga siang ini kita masih datakan lagi untuk pembaharuan,” kata Ganis, di Jembatan Suramadu, Rabu (9/6). 

Ganis mengungkapkan, jika sebelumnya petugas gabungan ditempatkan di sisi pintu keluar. Mulai hari ini, para anggota tersebut juga diberi tugas menjaga di pintu masuk dari Surabaya.  

Penyekatan di kedua sisi itu, menurut Ganis, untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 di kedua daerah. Selain itu, untuk meminimalisir adanya dugaan penyebaran corona jenis baru.

“Kita tidak hanya dari jalur Madura menuju Surabaya, tapi Surabaya menuju Madura. Mengingat Penambahan kasus positif di Madura cukup tinggi dan adanya dugaan varian baru,” jelasnya.

Baca juga: APMP Jatim Gelar Aksi di Kantor KPU Bangkalan

Oleh karena itu, bagi masyarakat yang tidak memiliki keperluan yang mendesak, agar tidak melakukan perjalanan terlebih dahulu. Sebab, kesehatan menjadi sesuatu yang harus diutamakan. 

“Ini menjadi antisipasi kita semua untuk menjaga warga Surabaya dan juga menjaga Madura agar tetap sehat semua,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Ganis, bagi masyarakat yang bekerja di kota seberang, bisa menunjukan bukti ke petugas. Yakni seperti surat dari tempat kerja, hingga surat sehat dari rumah sakit.  

Baca juga: Truk Kecelakaan Tunggal, Lalin Macet hingga 1 Kilometer

“Silahkan menunjukan surat dokumen, atau surat rapid test negatif. Jika tidak ada kepentingan mendesak kita putar balik. Kita sama-sama melindungi semua masyarakat,” tutupnya. (ang)

 

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru