India Tingkatkan Dosis Vaksin Hingga 3 Kali Lipat

surabayapagi.com
Warga India yang sedang menjalani vaksinasi Covid-19. SP/ IND

SURABAYAPAGI.com, India - Pemerintah India akan meningkatkan dosis vaksin Covid-19 yang diberikan kepada penduduk hingga tiga kali lipat, dari 3 juta dosis perhari menjadi 10 juta dosis pada bulan Juli dan Agustus. Langkah serius tersebut diambil untuk menuntaskan program vaksinasi massal demi mencegah kematian karena Covid-19.

"Kami tidak ragu bahwa kami akan dapat meningkatkan kecepatan vaksinasi, begitu pasokan meningkat," kata penasihat pemerintah V K Paul, Rabu (2/6/2021).

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah menuai kritik atas peluncuran vaksin yang lambat meskipun India adalah salah satu produsen dosis terbesar di dunia, termasuk untuk suntikan AstraZeneca.

Beberapa negara bagian mengeluhkan kekurangan vaksin AstraZenca dan vaksin lain yang disebut Covaxin, yang dikembangkan oleh perusahaan India, Bharat Biotech.

Bulan lalu, pemerintah memerintahkan agar interval antara dua dosis AstraZeneca ditingkatkan menjadi 12-16 minggu dari 4-6 minggu, yang menurut para ahli disebabkan oleh terbatasnya persediaan.

Paul mengatakan tidak ada rencana untuk mencampur dosis berbagai vaksin yang telah disarankan beberapa pejabat sebelumnya. Dia juga mengatakan setiap orang dianjurkan untuk mengambil dua dosis penuh vaksin AstraZeneca dan tidak membatasi diri pada satu suntikan saja.

"Aturan vaksin Covishield India adalah dua dosis, tidak ada perubahan. Dan Covaxin juga untuk dua dosis," kata Paul.

Kabar baik datang dari pejabat kementerian kesehatan Luv Agarwal yang menyampaikan kasus harian sekarang berada di bawah 200.000, turun lebih dari 69% dari puncaknya pada 7 Mei lalu.

Membantah laporan terkait kekurangan vaksin, Direktur Jenderal Dewan Penelitian Medis India Balram Bhargava mengemukakan tidak ada kekurangan vaksin. India, kata Bhargava, merencanakan vaksinasi penduduk sepenuhnya pada akhir Desember 2021. Dia juga memperingatkan sejumlah pelonggaran terhadap lockdown yang terlalu cepat di berbagai bagian negara itu.

“Pelonggaran juga harus dilakukan dengan sangat berhati-hati, berpedoman pada jumlah vaksinasi yang sudah diberikan kepada kelompok masyarakat yang rentan,” ujarnya. Dsy7

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru