Jatim Optimis INA Jadikan Iklim Investasi Makin Baik

surabayapagi.com
Sosialisasi Pergub No 69 Tahun 2020 dan aplikasi Jatim online single submission (JOSS). SP/ Arf

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kebijakan Pemerintah Pusat membentuk Indonesia Investment Authority (INA) menyalakan api harapan bagi sejumlah daerah. Tak terkecuali Provinsi Jawa Timur, pembentukan INA diharapkan mampu menjadikan iklim investasi semakin baik.

"Kita berharap iklim investasi di Jatim makin baik, karena lembaga ini mencarikan modal untuk investasi," ujar Kepala Bidang Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penananam Modal, mendampingi Kepala DPMPTSP, Aris Mukiyono, Kamis, (18/2/2021).

Baca juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

Yuswanto mengurai, melalui pembentukan INA akan semakin memberikan support bagi pembangunan di Jatim, utamanya pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Gerbangkertosusilo, Bromo Tengger Semeru, serta Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, yang memungkinkan munculnya kawasan ekonomi baru di Jawa Timur.

'Khususnya pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 ada rencana pembangunan tol Probowangi, Probo - Lumajang, Kertosono - Tulungagung, Ngawi -Bojonegoro," ungkapnya.

Baca juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Untuk diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan jajaran Dewan Pengawas dan Dewan Direktur Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Kepala negara berkeyakinan INA mampu memperoleh kepercayaan dari dalam maupun luar negeri.

Presiden mengungkapkan, sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Cina, Norwegia, Saudi Arabia, Singapura, Kuwait, dan Qatar telah terlebih dahulu memiliki Sovereign Wealth Fund (SWF) puluhan tahun silam serta telah mempunyai akumulasi dana yang besar untuk pembiayaan pembangunan mereka.

Baca juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

“Indonesia termasuk negara yang sangat terlambat dalam pembentukan Sovereign Wealth Fund. Walaupun lahir belakangan, dan tidak ada kata terlambat, saya meyakini INA (Indonesia Investment Authority) mampu untuk mengejar ketertinggalannya dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional,” ujarnya Jokowi, seperti dilansir dari setkab.go.id, Selasa (16/02/2021) pagi. (arf)

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru