Jokowi: Semua Negara Saling Berebut Investasi dan Teknologi

surabayapagi.com
Presiden Jokowi saat menutup rangkaian Presidensi G20 di Indonesia, Rabu (16/11 /2022). Foto: Biro Setpres RI.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa saat ini semua negara tengah saling berkompetisi dan bersaing ketat di tengah ketidakpastian dunia.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutannya di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) program Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting, di Auditorium BKKBN, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Apple Investasi Rp 1,6 Triliun, Microsoft Rp 14 Triliun

Ia pun menyinggung soal pertemuan G20. Menurut Jokowi, negara-negara tampak akrab. Namun, sebenarnya sedang berkompetisi.

"Posisi semua negara saat ini adalah kompetisi, bersaing satu sama lain. Kelihatannya ya misalnya ada G20 ketemu kelihatannya salaman baik-baik, tapi semua saling berkompetisi," kata Jokowi.

Tak hanya dalam pertemuan negara-negara penguasa 85% ekonomi dunia pada forum G-20, menurut Jokowi, negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) juga bersaing ketat untuk memperebutkan investasi dan teknologi

Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Sebesar Rp 401,5 T

"Di ASEAN sendiri kelihatannya kan rangkul-rangkulan, salam-salaman sebetulnya juga sama berkompetisi. Saling berebut investasi, saling berebut teknologi, semua negara," ujarnya.

Maka dari itu, Jokowi menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci penting untuk menumbuhkan daya saing bangsa agar bisa menarik investasi dan membangun teknologi.

“Kuncinya adalah sumber daya manusia yang berkualitas, SDM unggul, SDM yang berkualitas,” tuturnya.

Baca juga: Jokowi-PM Lee, Bahas Ekstradisi Buronan di Bogor, Senin Ini

Hal inilah yang menjadi tugas penting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Jokowi pun mendorong BKKBN membangun keluarga berkualitas agar SDM Indonesia bisa bersaing.

"Jadi tugas BKKBN tidak mudah, membangun keluarga berkualitas tidak mudah tapi saya meyakini 1,2 juta penyeluruh di BKKBN plus pendampingnya mampu melakukan itu. Artinya sdm unggul itu jadi kunci daya saing bangsa," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru