Kelangkaan Kontainer, Pengusaha Keluhkan Ekspor Terhambat

surabayapagi.com
Aktivitas ekspor-impor barang di pelabuhan Tanjung Perak.SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI,Surabaya - Isu kelangkaan kontainer akhir-akhir ini menjadi perbincangan serius bagi pelaku usaha ekspor impor.

Salah satunya datang dari pemilik perusahaan Gemilang Libra Logistics, Hafid Wadi. Menurutnya akibat kelangkaan kontainer, pengiriman barang ke luar negeri menjadi terhambat.

Baca juga: Kemenkeu Bakal Perbaiki Proses Impor Barang

"Ya terhambat mas, pokoknya sulit sekarang, kata Hafid saat ditemui di kantornya, Senin (08/02/2021).

Keterpenuhan kontainer selama ini bagi pengusaha rerata hanya berada di angka 25 persen. Bila seorang eksportir dalam seminggu membutuhkan 10 hingga  15 kontainer, yang terpenuhi dari permintaan tersebut hanya 5 hingga 6 kontainer.

Saat ditanya terkait kerugian dalam rupiah, ia tidak menyebutkan angka pasti. Namun menurutnya akibat langkanya kontainer aktivitas ekspor jadi terhambat.

"Rugi ya rugi mas, ratusan juta mas," ungkapnya

Baca juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

Adanya isu kelangkaan kontainer ini juga berdampak pada naiknya harga kontainer. Harga kontainer untuk ke Eropa naik menjadi US$6.800 atau naik sebesar US$2.509 dari harga sebelumnya. Ke Amerika Serikat saat ini harga kontainer berada di kisaran US$8.000/40″.

"Mulai naik dari 1 Desember 2020 kemarin," ujarnya

Sementara itu Corporate Communications PT. Petikemas Surabaya, Retno Utami menyampaikan alasan utama kelangkaan kontainer akibat dari adanya beberapa destinasi tertentu yang oleh pelayarannya melakukan pembatasan ekspor dan stop booking.

Baca juga: BPS: Produk China Dominasi Impor Nonmigas RI

Salah satu negara yang melakukan pembatasan ekspor namun menjadi destinasi import adalah negara Amerika Serikat.

"Jadi kita ekspor barang ke Amerika, namun dari Amerika tidak mengirim kembali (ekspor) ke sini. Akibatnya kontainer dalam negeri semakin berkurang," kata Retno Utami kepada Surabaya Pagi. sem

 

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru