Mentan Syahrul Sebut Sektor Perkebunan Topang Ekspor Pertanian RI Senilai Rp485,16 T

surabayapagi.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ekspor pertanian RI ditopang oleh sektor perkebunan yang mencapai Rp 485,16 triliun. Angka itu naik 7,29 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Kita harus fokus, terarah membangun perkebunan dan perkebunan itu harus mempunyai prioritas terhadap komoditas yang akan ditingkatkan. Karena itu, efisien pemanfaatan sumberdaya harus terukur untuk menetapkan target dan tujuan. Semua petani harus bersatu dalam corporate ini," kata Syahrul saat menghadiri Pembinaan Pegawai dan Launching Corporte Identity Direktorat Jenderal Perkebunan di Bogor, Minggu (20/11/2022).

Menurutnya, perkebunan Indonesia adalah etalase dunia yang memiliki kekuatan besar terhadap tumbuh kembangnya ekonomi bangsa. Maka dari itu, ia ingin semua produk kopi, cokelat maupun komoditas lainya selalu ada di semua pasar dunia.

"Saya yakin perkebunan Indonesia akan menjadi perkebunan yang paling hebat besok, perkebunan Indonesia adalah etalase bagi semua perusahaan di dunia yang menyediakan kopi cokelat dari Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan bahwa saat ini terdapat 7 program prioritas yang menjadi reorientasi ke depan. Di antaranya program Logistik Benih Perkebunan (BUN500) yang terdiri dari penguatan nursery dan perbenihan mandiri.

"Kita punya program Perkebunan Partisipatif atau PASTI yang terdiri dari peningkatan kapasitas usaha kelapa genjah pandan wangi, lalu program Pabrik Mini Minyak Goreng atau PAMIGO dan Ekosistem Perkebunan melalui Korporasi Kopi serta Peremajaan Sawit Rakyat melalui program kelapa sawit tumpang sari tanaman pangan," tutur Nur Alam.

Ia menerangkan bahwa saatnya Indonesia membangun kekuatan bersama melalui subsektor perkebunan yang jauh lebih maju, mandiri dan modern melalui lembaga era baru corporate identity.

"Kami percaya perkebunan adalah mata rantai harmonis yang selaras dengan harapan masyarakat dan bangsa Indonesia. Inilah saatnya perkebunan membangun kekuatan untuk menjawab tantangan ke depan," ungkapnya. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru