SURABAYAPAGI, Blitar-Warga sekitar pelintasan Kereta Api di lingkungan Ngambak Kel.Beru Kec.Wlingi dikejutkan suara berderitnya Rem Kereta Api Penataran jurusan Blitar Surabaya lewat Malang.
Ternyata berderitnya Rem Kereta Api itu berusaha mengerem lajunya Kereta Api,setelah menabrak seorang Nenek renta berusia 80 tahun bernama Mbah Tember, karenA kondisi korban parah, meninggal dunia di TKP. Peristiwa yang terjadi Sabtu ( 12/12) pukul.11.50 di perlintasan Rel KA di Lingk.Ngambak Kec.Beru Kab.Blitar ini.
Baca juga: Median Jalan di Depan SPN Polda Jatim Bakal Dievaluasi
Menurut keterangan warga yang menolong korban menuturkan bahwa ketika korban menyeberangi Rel Kereta Api, di duga mBah Tember tidak mendengar suara gemuruh Kereta Api yang menuju Malang, tetap saja korban menyeberang,tanpa ampun korban tersambar Kereta Api sehingga terseret puluhan meter. Masih keteramgan saksi saksi di TKP Nenek Tember memang sudah kurang pendengaranya, entah dari mana Nenek dari arah utara mau pulang (ke arah Selatan) saat menyeberang tidak mendengar datangnya kereta api.
Baca juga: Hindari Pemotor di Jalan Pantura Rejoso, Pikap Muat Kabel Nyasar ke Lintasan KA
" Mungkin mbah Tember tidak mendengar ada kereta api lewat, kan kupingnya ( telinga) pendengaranya sudah berkurang, saat nyeberang ada kereta api tidak mendengar, terus tertabrak kereta." Tutur Kastimo (37) tetangga korban.
Setelah di evakuasi petugas Polsek Wlingi dan warga setempat Korban Nenek Tember di rujuk ke RS.Ngudi Wauuyo oleh petugas Polsek Wlingi. Kejadian tewasnya Nenek Tember warga.Jln.Husni Tamrin Rt.002/Rw.005 Kel.Beru Kec.Wlini di benarkan Kasubag Humas Polres Blitar AKP.Imam Subechi.
Baca juga: Avanza Tabrak Truk, 3 Orang Tewas
"Korban Mbah Tember meninggal dunia di tempat kejadian, saat itu Korban menyeberang Rel Kereta Api, di duga tidak melihat atau tidak mendengar ada kereta api lewat, Korban tertabrak kereta Api, korban alami luka di bagian kepala dan tubuhnya, selanjutnya oleh petugas yang datangi TKP korban di rujuk ke RS.Ngudi Waluyo," terang AKP.Imam Subechi.Les
Editor : Aril Darullah