Pendapatan Negara Tembus Rp 1.764,4 Triliun, Presiden Jokow Sampaikan Terima Kasih ke Pembayar Pajak

surabayapagi.com
Presiden Joko Widodo.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan pendapatan negara per 31 Agustus 2022 mencapai Rp1.764,4 triliun atau tumbuh 49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari angka tersebut, sebesar Rp1.171,8 triliun berasal dari penerimaan pajak.

Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para pembayar pajak karena sudah berkontribusi dalam memperkuat ekonomi Indonesia.

Baca juga: Kisah Politisi Fahri Hamzah: Dulu Caci Maki Jokowi, Kini Puja-puji

"Kepada para pembayar pajak, saya mengucapkan terima kasih karena penerimaan pajak sampai sekarang mencapai Rp1.171 triliun. Tumbuh 58 persen, artinya pembayar pajak masih ada dan justru tumbuh 58 persen," kata Presiden Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2022, Kamis (29/9/2022).  

Selain itu, penerimaan bea dan cukai mencapai Rp206 triliun atau tumbuh 30,5 persen. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp386 triliun atau tumbuh 38,9 persen.

"Kemudian realisasi PNBP, penerimaan negara bukan pajak itu Rp386 triliun tumbuh 38,9 persen. ini angka-angka yang saya terima baru tadi pagi," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Bikin Ilustrasi Naik MRT, Bareng Buruh

Jokowi juga memerinci dari sisi indeks kepercayaan konsumen yang meningkat di angka 124,7 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding Juli 2022 yang berada di angka 123 persen.

 "Artinya di situ ada otimisme, kemudian juga ini berkaitan dengan perbankan, kredit tumbuh 10,7 persen, ini juga menurut saya cukup tinggi, neraca dagang kita surplus 28 bulan berturut-turutyang pada bulan kemarin surplus US$5,7 miliar. Ini gede banget loh angka surplusnya,” tandasnya.

Baca juga: Pilkada 2024, Jokowi Janji Hanya Tampung Aspirasi, Gak Cawe-cawe Lagi

Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan PMI manufaktur Indonesia berada di atas global yaitu 51,7. Berdasarkan data ekonomi tersebut, Jokowi memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen. Menurutnya, angka tersebut perhitungannya sendiri.

"Kuartal III tanya Bu Menkeu munkin beda dengan saya, saya punya kalkulator sendiri, Pak Menko (Perekonomian) punya kalkulator sendiri. Perkiraan saya ekonomi kuartal III akan tumbuh 5,4 persen sampai 6 persen," tuturnya. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru