Perang Dagang Segera Usai, Industri China Kembali Bangkit

surabayapagi.com
SURABAYAPAGI.com, Beijing - China dan Amerika Serikat bergerak untuk meredakan perang dagang, yang berlangsung selama 17 bulan terakhir. Pada awal bulan ini bahkan telah mengumumkan kesepakatan dagang fase pertama yang akan mengurangi beberapa tarif impor AS. Melihat hal ini, Keuntungan perusahaan di sektor industri China tumbuh pada laju tercepat selama delapan bulan terakhir pada November 2019. Data Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan bahwa keuntungan industri pada November naik 5,4% secara tahunan menjadi 593,9 miliar yuan atau senilai US$84,93 miliar. Melihat data survei aktivitas pabrik, baru-baru ini sektor industry menunjukkan pemulihan yang baru terjadi di sektor manufaktur, mengikuti langkah-langkah stimulus Beijing yang dipercepat untuk pertumbuhan yang stabil. "Untuk Januari-November, perusahaan industri mencetak untung 5,61 triliun yuan, turun 2,1% dari tahun sebelumnya, tetapi sedikit lebih baik dari penurunan 2,9% dalam 10 bulan pertama," menurut NBS, dikutip melalui Reuters, Jumat (27/12). Sebelumnya, sejak gejolak perang dagang begitu membara, sektor industri China menghadapi tekanan terus-menerus dalam satu tahun terakhir, dengan produsen berjuang melawan permintaan yang lesu. Selain itu, Ekonomi China berkembang pada laju paling lambat dalam hampir 30 tahun terakhir dan berpotensi menghadapi tekanan lebih besar tahun depan, tetapi para pembuat kebijakan telah menjanjikan lebih banyak dukungan untuk menstabilkan pertumbuhan dan mencegah risiko. Sektor industri China yang luas kehilangan lebih dari 25 juta pekerjaan dari akhir 2013 hingga akhir 2018, sebagian besar di industri padat karya, menurut sensus ekonomi terbaru, karena biaya tenaga kerja naik di tengah transisi ekonomi negara tersebut. "China berencana untuk menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah sekitar 6% pada tahun 2020, bergantung pada peningkatan belanja infrastruktur negara untuk menangkal perlambatan yang lebih tajam," menurut beberapa sumber.

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru