SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah mencatat alokasi pupuk subsidi melalui e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) terdapat pengurangan kuota dari Pemerintah Pusat.
Pengurangan kuota tersebut membuat para petani diprediksi akan mengalami kelangkaan pupuk subsidi pada musim tanam tahun ini.
Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Salurkan Bantuan Alsintan Lebih dari Rp200 Miliar untuk Petani Jatim
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah mengatakan, akan mencoba menghindari ancaman kelangkaan dengan mengusulkan kekurangan pupuk bersubsidi ke Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Terendam Banjir Sungai Bengawan Solo, Petani di Tuban Terpaksa Panen Lebih Awal
“Kuota pupuk subsidi jauh dari yang kita usulkan terutama NPK, kalau Urea hampir terpenuhi untuk kebutuhan pupuk di tahun 2023. Pupuk subsidi bukan langka tapi karena kuota yang kita minta ke pusat melalui e-RDKK memang tidak sesuai dengan yang diusulkan,” jelas Nurul, Rabu (07/06/2023).
Diketahui kebutuhan pupuk subsidi di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto mencapai kurang lebih sekitar 49 ton per tahun 2023, sedangkan usulan pupuk subsidi jenis urea melalui e-RDKK sekitar 21.532 ton namun hanya terpenuhi kurang lebih 20.997 ton, sementara usulan pupuk subsidi NPK dari 27.473 ton hanya terpenuhi sekitar 13.863 ton.
Baca juga: Peringatan Isro' Miraj, Sekdakab Mojokerto Ajak ASN BerAKHLAK
Pihaknya juga telah melakukan evaluasi setiap bulan terkait kebutuhan pupuk bersubsidi. "Kita sudah mengusulkan ke provinsi yang nantinya akan dipenuhi kekurangan pupuk subsidi pada masa tanam ini. Meskipun tidak terpenuhi secara penuh, namun cukup lumayan untuk menutupi kekurangan," pungkasnya. dsy
Editor : Desy Ayu