Saintek China Terjun ke Perdagangan, CSRC Lanjutkan Persetujuan

surabayapagi.com
SURABAYAPAGI.com - Dewan inovasi sains dan teknologi baru China akan memulai perdagangan pada 22 Juli, dengan batch pertama dari 25 perusahaan yang memulai debutnya, Shanghai Stock Exchange (SSE) mengumumkan Jumat. Pada hari Kamis, SSE telah menangani aplikasi untuk Penawaran Umum Perdana (PUP) pada dewan teknologi ilmiah dari 141 perusahaan, yang sebagian besar berada di bidang IT generasi berikutnya, biomedis, peralatan canggih, dan bahan-bahan baru. Dewan baru, yang diusulkan pada November 2018 dan diluncurkan di SSE bulan lalu, adalah submarket pertama dari pasar modal China yang mengadopsi sistem PUP berbasis registrasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan dukungan pembiayaan langsung bagi perusahaan teknologi dan membantu pasar modal terbesar kedua di dunia mempelopori babak baru reformasi. Sementara itu, China Securities Regulatory Commission (CSRC) atau Komisi Pengaturan Sekuritas China telah kembali melanjutkan persetujuan untuk pendirian perusahaan sekuritas yang didanai secara domestik. CSRC telah merilis seperangkat aturan baru termasuk membagi broker menjadi dua kelompok, yakni, Perusahaan Sekuritas Profesional, dan Perusahaan Sekuritas Komprehensif, berdasarkan kompleksitas bisnis mereka. Regulator akan menerapkan pengawasan ketat terhadap latar belakang pemegang saham dan sumber dana yang digunakan untuk mendirikan perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas komprehensif diberikan masa transisi lima tahun. Perusahaan tidak akan terus menjalankan bisnis berisiko tinggi seperti pembuatan pasar opsi saham dan derivatif over-the-counter jika gagal memenuhi persyaratan setelah periode tersebut. Persetujuan yang dilanjutkan ditujukan untuk memperkenalkan lebih banyak investor domestik berkualitas tinggi ke pasar sekuritas dan mempromosikan persaingan pasar yang sehat, menurut Chang Depeng, juru bicara CSRC. Untuk mendorong pembukaan keuangan, China meluncurkan 11 langkah pada tahun lalu, termasuk mengizinkan perusahaan asing untuk memiliki 51 persen kepemilikan usaha pialang mereka, naik dari 49 persen sebelumnya.

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru