Selama Enam Bulan, Janda di Sampang Tembus 726 Orang

surabayapagi.com
Foto Ilustrasi

SURABAYAPAGI.COM, Sampang - Selama kurun waktu enam bulan, janda di Sampang tembus 726 orang.

Hal tersebut terjadi karena tingginya angka perceraian. Berdasarkan data, sejak januari hingga juni 2022, di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur sudah tembus 726 orang yang berstatus janda.

Baca juga: Walaupun Rival Belum Muncul, Dukungan H Slamet Junaidi Melesat

Jamaliyah, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Sampang mengatakan, angka perceraian ini didominasi oleh istri yang menggugat suami, yakni sebanyak 589 kasus. Sedangkan suami yang menjatuhkan talak kepada istri jumlahnya 274 kasus.

"Sejak januari hingga juni tahun 2022, perkara yang sudah diputus berjumlah 726 kasus, sedangkan laporan perkara yang diterima PA Sampang mencapai 863 kasus," kata Jamaliyah, Selasa (19/7/2022).

Lebih rinci Jamaliyah memaparkan, untuk bulan Januari tercatat ada 92 kasus, Februari 131, Maret 127, April 109, Mei 97, Juni 170 kasus.

"Selama enam bulan ini, ada 137 kasus yang belum diputus," paparnya.

Baca juga: Pj Bupati Sampang Diduga Mengesampingkan Asas Kepatutan dan Kepantasan

Yang menjadi penyebab perceraian kata Jamaliyah, dilatarbelakangi persoalan ekonomi, pertengkaran yang terus menerus, mabuk, judi, kawin paksa, meninggalkan salah satu pihak, poligami, hukuman penjara, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Namun yang paling dominan, penyebab kasus perceraian ini adalah perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus," terang Jamaliyah.

Dia memaparkan, perselisihan dan pertengkaran terus menerus
mencapai 372 kasus, kemudian faktor ekonomi sebanyak 286 kasus, dan meninggalkan salah satu pihak sebanyak 28 kasus.

Baca juga: Plt Staf Ahli Dapat Sanjungan Jiwa dari H Slamet Junaidi

"Terdapat 726 wanita di Kabupaten Sampang resmi berstatus janda, sedangkan perkara yang sudah dimutasi sebanyak 911 kasus," tambahnya.

Untuk meminimalisir angka perceraian, pihaknya berharap agar pasangan kedua belah pihak saling memahami, mengerti, dan saling introspeksi diri.

"Dalam rumah tangga gesekan pasti terjadi. Diperlukan saling mengerti dan memahami dari segala pihak," pungkas Jamaliyah. gan

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru