Surabaya Dilanda Hujan Es Sebesar Kelereng, BMKG Klaim Akan Terulang Lagi

surabayapagi.com
Tangkapan citra satelit BMKG Juanda terkait hujan es hari ini/ foto: BMKG Juanda

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda melaporkan adanya hujan es yang terjadi di kota Surabaya, Senin (21/02/2022).

Peristiwa hujan es diduga mulai terjadi sekitar pukul 14:50 WIB. Namun sejak pukul 12:30, telah ada tanda-tanda akan turunnya hujan es. Hal ini terlihat dari gumpalan awan yang menutupi sebagian kota Surabaya. 

Pihak BMKG Juanda melalui akun twitternya, menyebutkan, terjadinya hujan es di Surabaya akibat awan cumulonimbus yang relatif tinggi, dengan ketinggian sekitar 8-9 km dan suhu puncak awan yang mencapai -69 derajat hingga -100 derajat celcius.

"Nilai refleksifitas awan penghujan pada citra radar relative tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya, nilai reflektifitasnya sekitar 50-60dBZ," tulis BMKG dalam laporannya.

Dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut juga dengan hail. Penyebabnya selain awan cumulonimbus, suhu permukaan daratan yang cukup dinggin juga mempengaruhi terjadinya hujan es. 

Besarnya hujan es pun bergantung pada refleksifitas awan penghujan. Semakin tinggi refleksifitasnya maka semakin besar butiran es yang turun. 

Untuk di peristiwa hujan es di Surabaya, besaran butiran es kali ini seukuran kelereng  hingga kuku orang dewasa.

Hujan es terjadi di Surabaya barat seperti di daerah Wiyung, Karang Pilang, Lontar, Gunung Sari, Sukomanunggal dan sekitarnya. Selain itu pula, wilayah  Siwalan Kerto dan sekitarnya juga terkena guyuran hujan es.

BMKG Juanda memprediksi, beberapa hari ke depan, Surabaya akan tetap dilanda hujan es. oleh karenanya, masyrakat yang akan beraktivitas di luar rumah untuk selalu berhati-hati manakala hujan tiba.

"Pada dasarnya hujan es terjadi dari awan Cumulonimbus atau Cb. Dan dalam puncak musim hujan ini awan Cb masih aktif. Jadi tetap waspada y guys bila d sekitar sudah terlihat awan Cb," tulis BMKG mengingatkan. (Sem)

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru